Situasi bulan Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, umat Islam diimbau untuk menjalani ibadah puasa di rumah karena pandemi virus corona (Covid-19). Entah itu ketika santap sahur dan berbuka maupun menjalankan ibadah salat tarawih.
Imbauan menjalankan ibadah puasa di rumah bertujuan untuk mencegah sekaligus menghindari penyebaran Covid-19 semakin meluas. Tentunya hal ini tidak mudah dijalani. Sebab selama puasa, tubuh memerlukan daya tahan yang lebih kuat. Tapi di tengah wabah seperti ini, tentu muncul kekhawatiran infeksi virus corona baru.
Menurut spesialis gizi klinis, dr Raissa E. Djuanda, M. Gizi, Sp. GK, di tengah masa pandemi dan puasa, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memenuhi nutrisi untuk pencegahan virus.
Nutrisi itu terbagi menjadi tiga yakni makronutrien, mikronutrien, dan nutrien spesifik. Untuk makronutrien yang perlu dilengkapi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Selanjutnya kebutuhan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang diperlukan antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Sedangkan mineral yang dibutuhkan adalah selenium dan zinc (seng). Lalu untuk nutrien spesifik ada omega-3, hesperidin, dan probiotik.
"Dalam kondisi pandemi dan puasa, yang harus diutamakan dan terpenting adalah cukupi kebutuhan protein harian. Protein bisa meningkatkan sistem imun dan bagus juga untuk menjaga massa otot," ujar dr Raissa kepada Indozone dalam diskusi online beberapa waktu lalu.
Dikatakan oleh dokter yang suka berbagi tips dan edukasi di akun Instagram @dr.raissadjuanda, untuk mencukupi kebutuhan protein konsumsi telur dan minum susu. Keduanya mudah untuk didapatkan dan harga relatif murah. Selain protein, nutrisi penting lainnya di masa pandemi yang harus dipenuhi adalah omega-3.
"Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang diperlukan oleh tubuh. Omega-3 bisa didapatkan dari bahan makanan seperti teri basah, salmon, tuna, ikan sarden, atau ikan lele. Penggunaan suplemen hanya sebagai tambahan dan itu harus dengan resep dokter," pungkas dr Raissa.
