Wacana Pemerintah Soal Penggunaan Vaksin Nusantara Sebagai Booster Diapresiasi

- Minggu, 26 Desember 2021 | 10:56 WIB
Petugas kesehatan memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik saat vaksinasi COVID-19 massal dosis booster di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj)..
Petugas kesehatan memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik saat vaksinasi COVID-19 massal dosis booster di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj)..

Pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi booster di tahun 2022. Di mana pemerintah juga membuka peluang untuk menggunakan vaksin nusantara buatan anak bangsa dalam tahapan booster ini.

Merespon hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena mengapresiasi pemerintah yang memberikan kesempatan agar vaksin buatan dalam negeri menjadi booster. Menurutnya kebijakan ini adalah sesuatu yang melegakan bagi semua pihak karena karya anak bangsa dilibatkan dalam vaksin booster.

"Kita sambut positif bahwa pemerintah menghargai dan apresiasi hasil karya anak bangsa, dalam negeri dalam melahirkan vaksin bermutu, berkhasiat dan aman," kata Melki kepada wartawan, Minggu (26/12/2021).

Ada dua jenis vaksin covid-19 buatan anak bangsa yang bakal dimanfaatkan sebagai vaksin booster ditahun 2022. Mereka adalah Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara. Menurut Melki keduanya sedang melalui maja uji klinis.

Seperti Vaksin Nusantara yang disedang dilakukan uji klinis oleh RSUP Kariadi Semarang dan di RSPAD Gatot Soeboroto. Sementara vaksin merah putih yang tetus dikembangkan oleh teman-teman dari Universitas Airlangga (Unair) serta beberapa kampus hingga perusahaan dalam negeri.

Meski begitu menurut Melki  selain  mengandalkan vaksin lokal, pemerintah juga disebutnya akan tetap menggunakan vaksin impor. Dengan demikian, stok vaksin Covid-19 di dalam negeri tetap aman.

Baca Juga: 5 Aksi Nekat yang Pernah Dilakukan Orang-orang untuk Lawan Prokes COVID-19

"Pemerintah tetap juga mengupayakan importasi vaksin yang masih memungkinkan tentu sebuah kebijakan yang melegakan kita semua," ungkap dia.

Hanya saja Politikus Partai Golkar ini meminta pemerintah dapat mendatangkan vaksin yang telah memiliki sertfikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) ataupun Nahdlatul Ulama (NU).

Setidaknya ada dua vaksin luar negeri yang sudah mendapatkansertivikat halal dari MUI, yaitu Sinovac dan ZifivaxTM .

"Kita harus mendengarkan masukan dari MUI dan NU bahwa apabila sudah ada opsi vaksin halal maka kita upayakan menggunakan vaksin yang halal bagi umat Islam," urainya Melki.

Sebelumnya diketahui Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi booster di Tahun 2022. Upaya yang tengah dilakukan ialah penyesuaian dasar hukum yang memperkuat program vaksinasi. Kemudian Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) tengah memproses Emergency Use of Authorization (EUA) dari vaksin Pfizer, Sinovac dan Astrazeneca.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan, selain menggunakan vaksin buatan luar negeri, Pemerintah juga membuka peluang menggunakan vaksin Merah Putih sebagai kandidat vaksin booster. Vaksin Merah Putih merupakan karya anak bangsa yang ditargetkan sebagai vaksin booster.

"Selain itu vaksin Merah Putih dengan berbagai platform dan asal instansi juga sedang dipersiapkan untuk digunakan sebagai vaksin booster ," tegas Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19, Selasa (21/12/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X