Long COVID Mengancam Penyintas, Peneliti Sebut Bisa Picu Pikun, Linglung, & Sulit Berpikir

- Senin, 7 Maret 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi gangguan demensia akibat long COVID (Unsplash/peterschreiber.media)
Ilustrasi gangguan demensia akibat long COVID (Unsplash/peterschreiber.media)

Virus SARS-CoV-2 menimbulkan dampak yang berkepanjangan atau long COVID. Infeksi virus ini dapat membuat penderitanya yang telah sembuh atau penyintas masih merasakan serangkaian gejala.

Salah satu gejala long COVID atau post COVID yang menjadi perhatian peneliti adalah demensia.

Gangguan kesehatan ini menyebabkan para penyintas mengalami kabut otak (brain fog). Di mana mereka dideskripsikan sering mengalami pikun, linglung, dan sulit berpikir.
 
Melansir NCBI, para peneliti sendiri belum mengetahui pasti apa yang menjadi penyebab timbulnya gangguan demensia pada penyintas COVID-9. Namun mereka berkeyakinan kemungkinan karena dampak peradangan, kerusakan organ, atau minimnya suplai oksigen ke otak.
 
Lantas apa itu demensia dan gejalanya?

Mengutip dari Mayo Clinic, dementia atau demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Penyakit ini ditandai dengan penurunan fungsi kognitif otak.

Orang awam biasanya menyamakan demensia dengan pikun. Namun gejala demensia lebih luas dan tak hanya sekadar lupa. Di mana beberapa gejala lainnya seperti:

  • Sulit konsentrasi.
  • Sulit mengingat waktu dan tempat.
  • Suasana hati tidak menentu.
  • Sering kehilangan benda akibat lupa tempat meletakkannya.
  • Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara.
  • Apatis atau tidak perduli terhadap lingkungan sekitar.
  • Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari.
  • Sulit melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari.

Hubungan demensia dengan COVID-19

Sementara itu, berdasarkan studi yang dipublikasi dalam Jurnal Alzheimer's & Dementia, para peneliti melihat memang ada hubungan dua arah antara COVID-19 dan demensia.

Pengidap demensia disebutkan bisa jadi lebih berisiko mengalami COVID-19 gejala parah dan sebaliknya COVID-19 juga bisa menyebabkan risiko demensia jadi lebih tinggi.

"Orang-orang dengan demensia akan lebih berisiko terhadap infeksi. Sementara reaksi imun yang buruk saat infeksi menempatkan individu pada risiko demensia lebih tinggi," ungkap peneliti dalam jurnal seperti yang dikutip dari Medical News Today, Senin (7/3/2022).

Selain itu, COVID-19 juga dapat berhubungan dengan demensia lewat stroke. Di mana, masalah pembekuan darah yang dialami pasien COVID-19 dapat memicu stroke di otak sehingga berujung demensia.
 
 
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X