Stok obat Remdesivir-Actemra mulai dicari dan sangat dibutuhkan. Pasalnya kedua obat ini stoknya mulai menipis untuk diberi kepada pasien COVID-19. Kedua obat itu adalah obat terapi.
Hal ini pun dibenarkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Ia menjelaskan bahwa kedua obat terapi untuk pasien COVID-19 itu kini jadi 'rebutan'.
"Remdesivir dan Actemra memang di dunia rebutannya tinggi sekali, sama seperti vaksin," kata Menkes dalam keterangan pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).
Kabarnya pemerintah tak hanya memiliki opsi untuk mengimpor kedua obat tersebut, tetapi juga merencanakan untuk memproduksi sendiri obat terapi COVID-19, yakni Actemra. Selain Remdesivir dan Actemra, Menkes mengatakan obat terapi lainnya tidak mengalami kendala stok.
Obat seperti Oseltamivir, Azithromycin dan Favipiravir disebutkan masih memiliki stok yang cukup serta dapat diproduksi dalam negeri. Meski demikian ada kendala rantai distribusi dalam negeri.
