Inilah Perbedaan Gejala Omicron bagi Kamu Yang Sudah dan belum Disuntik Vaksin

- Rabu, 29 Desember 2021 | 09:30 WIB
Orang-orang melakukan tes penyakit virus corona (COVID-19) di situs pengujian pop-up saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Manhattan, New York City, AS. (REUTERS/JEENAH MOON)
Orang-orang melakukan tes penyakit virus corona (COVID-19) di situs pengujian pop-up saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Manhattan, New York City, AS. (REUTERS/JEENAH MOON)

Ternyata gejala yang dirasakan pada orang yang terinfeksi varian Omicron berbeda-beda. Perbedaan ini berdasarkan dari orang yang sudah divaksin 2 kali, divaksin 3 kali, dan yang belum vaksin.

Hal ini dijelaskan oleh seorang dokter yang bekerja di unit gawat darurat (UGD) terkemuka di Manhattan, New York. Nama dokter tersebut adalah Craig Spencer. Ia mengatakan bahwa gejala setiap orang yang terinfeksi varian Omicron berbeda-beda.

"Setiap pasien yang saya temui dengan COVID-19 yang mendapat dosis 'penguat' ke-3 (booster) memiliki gejala ringan. Yang saya maksud ringan kebanyakan sakit tenggorokan. Banyak sakit tenggorokan," tulis Spencer dalam akun Twitter miliknya yang dikutip dari NBC New York, Rabu (29/12/2021).

"Juga beberapa kelelahan, mungkin beberapa nyeri otot. Tidak ada kesulitan bernapas. Tidak ada sesak napas. sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja," tulisnya.

Sementara itu bagi mereka yang hanya mendapatkan dua dosis vaksin, akan merasakan gejala yang juga tergolong gejala ringan, seperti kelelahan, demam, batuk.

"Secara keseluruhan sedikit lebih menyedihkan. Tapi tidak ada sesak napas. Tidak ada kesulitan bernapas. Sebagian besar baik-baik saja," katanya.

Spence menjelaskan bagi mereka yang mendapatkan vaksin J&J, atau vaksinasi lengkap dengan vaksin lain dan tidak mendapat booster, kondisinya bisa saja lebih buruk. Ia menyebutkan bahwa pasien yang terinfeksi bisa saja mengalami demam lebih lama hingga sesak napas. Oh ya, perlu diketahui bahwa vaksin J&J sendiri cukup satu kali suntikan saja. Jadi dengan sekali suntik, maka pasien tersebut sudah tergolong vaksinasi secara lengkap.

"Sebagian besar pasien yang saya lihat memiliki satu dosis J&J dan memiliki gejala COVID-19 secara keseluruhan lebih buruk. Merasa mengerikan. Demam selama beberapa hari (atau lebih). Lemah, lelah, beberapa sesak napas dan batuk. Tapi tidak ada yang perlu dirawat di rumah sakit. Tidak ada yang membutuhkan oksigen. Lumayan parah, tapi tidak mengancam jiwa," cuitnya.

Terkait mereka yang tak mendapatkan vaksin sama sekali, disebut Spencer bisa berakhir lebih buruk dan bisa berakhir di rumah sakit. Rata-rata orang tersebut akan mengalami sesak napas yang berat dan membutuhkan bantuan oksigen agar bisa bernapas secara teratur. Maka dari itu, ia menyarankan agar seluruh masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 bagi mereka yang belum vaksin.

"Dan hampir setiap pasien yang saya rawat yang harus dirawat karena COVID-19 belum divaksinasi. Setiap orang mengalami sesak napas berat. Setiap orang yang oksigennya turun saat berjalan. Setiap orang membutuhkan oksigen untuk bernapas secara teratur," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X