Kenali Jenis-Jenis Insomnia yang Berkaitan dengan Gangguan Mental

- Kamis, 6 Januari 2022 | 12:10 WIB
Ilustrasi penderita insomnia. (Unsplash)
Ilustrasi penderita insomnia. (Unsplash)

Insomnia sendiri merupakan salah suatu gangguan yang bikin orang jadi sulit tidur. Orang yang menderita insomnia biasanya juga akan sulit tidur lagi jika terbangun dari tidurnya di malam hari.

Insomnia ditandai dengan kesulitan tidur yang sudah terjadi setidaknya 3 malam per minggu yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih.

Penderita insomnia biasanya juga akan kesulitan tidur meskipun memiliki waktu dan kesempatan untyuk tidur.

Dokter spesialis kejiwaan dr. Lusiana Winata, SpKJ mengatakan bahwa insomnia bisa menyebabkan gangguan fungsi sosial, perilaku hingga bisa mengganggu pekerjaan.

Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Insomnia pada Seseorang!

Adapun langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengobati insomnia yaitu dengan mengidentifikasi terlebih dahulu penyebabnya.

Untuk mengetahui penyebab insomnia ini, bisa mendatangi psikiater. Pertama-tama, psikiater akan melakukan wawancara terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ini masuk insomnia primer atau sekunder.

Insomnia sekunder berarti berkaitan dengan masalah kesehatan atau gangguan mental seperti cemas dan depresi.

Biasanya, psikiater akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap fisik pasien.

“Insomnia sekunder itu pertama kami cek dulu fisiknya, ada masalah atau tidak, apakah dia punya masalah fisik yang membuat pasien susah tidur. Kalau misalnya tidak ada, berarti cek lagi, ada suatu life event-kah atau ada masalah apa,” kata Lusi, dikutip daro Antara, Rabu (5/1/2022).

Setelah gangguan sekunder sudah bisa diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menjalani sesi psikoterapi tanpa menggunakan obat-obatan.

Sementara itu, insomnia primer artinya tidak berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Seseorang yang mengalami insomnia akut kualitas aktivitas sehari-harinya akan menurun.

Terkait kasus insomnia primer, biasanya psikolog akan memberikan obat tidur kepada pasiennya.

Meski harus mengonsumsi obat penenang, namun dosisnya harus sesuai anjuran. Tapi, obat ini tidak boleh dikonsumsi secara terus menerus.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X