Varian Omicron saat ini jadi varian yang paling ditakuti oleh seluruh negara di dunia. Pasalnya varian ini mampu menularkan lebih cepat daripada varian Delta. Maka dari itu, kenali dulu yuk gejala-gejala dari varian ini.
Disebutkan oleh dokter asal Afrika Selatan, Angelique Coetzee, salah satu dokter yang pertama kali mendeteksi varian Omicron bahwa varian ini memberikan gejala yang cenderung ringan tapi tak biasa.
Bahkan pasien yang terinfeksi varian Omicron ini tak mengalami gejala batuk atau sakit tenggorokan. Berikut gejala yang dirasakan:
- Nyeri otot
- Kelelahan ekstrem
- Tidak enak badan
- Sakit kepala
Namun berdasarkan pernyataan WHO, varian ini mampu menginfeksi orang yang sama lebih dari satu kali. Artinya jika sudah terpapar COVID-19 varian lain atau varian Omicron, maka varian Omicron masih bisa menyerangnya lagi.
Lalu bagaimana cara mencegahnya?
Salah satu langkah yang paling efektif adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat lagi dari sebelumnya. Seperti di bawah ini:
- menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain
- memakai masker yang pas
- membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi
- hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai
- menjaga tangan tetap bersih
- mendapatkan vaksin segera
Perlu diperhatikan bahwa masker yang baik adalah masker yang bukan masker katup. Pasalnya masker katup memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.
