Tips Meminimalisir Kerusakan Paru-Paru usai Terpapar COVID-19

- Rabu, 23 Maret 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi hasil rontgen paru-paru. (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi hasil rontgen paru-paru. (Pexels/Anna Shvets)

Virus SARS-COV-2 penyebab COVID-19 mengakibatkan kerusakan pada paru-paru. Cedera inilah yang kemudian menyebabkan pasien mengalami gangguan pernapasan (pneumonia) selama 4-12 minggu usai terinfeksi COVID-19.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru. Yang terpenting adalah hindari kemungkinan terpapar virus dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas.

Jika kamu adalah penderita komorbid, sebaiknya sebisa mungkin jaga kadar gula darah agar tetap terkontrol serta rutin minum obat yang diresepkan.

Baca juga: Karena Vape, Remaja 15 Tahun Asal Australia Ini Alami Paru-paru Jebol

Kemudian, jalani gaya hidup sehat dengan pola makan tepat dan mengonsumsi air yang cukup. Lalu, konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan imunitas secara keseluruhan.

Hidrasi yang tepat dapat mempertahankan volume darah dan selaput lendir yang sehat dalam sistem pernapasan. Hal ini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan kerusakan jaringan dengan lebih baik.

Usahakan menghindari merokok dan terpapar asap rokok serta polusi udara. Lalu, untuk memperkuat imunitas, lakukan vaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap hingga booster.

COVID-19 lebih banyak menyebabkan kelainan di paru. Bahkan, gejala yang dirasakan dapat menetap pada masa pascaCOVID-19. Virus penyebab COVID-19 juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain yaitu jantung, ginjal, sistem saraf, dan kelainan pada darah. Pemulihannya bisa jadi tidak sebentar.

Karena itu, pasien COVID-19 disarankan untuk melakukan konsultasi setelah terinfeksi, terutama untuk pasien komorbid.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X