IMERI Kembangkan KTP di Era New Normal, Seperti Apa Bentuknya?

- Rabu, 27 Mei 2020 | 13:56 WIB
Ilustrasi identitas baru (INDOZONE/Ricky Andriandra)
Ilustrasi identitas baru (INDOZONE/Ricky Andriandra)

Indonesian Medical Education Research Institute (IMERI) FKUI-RSCM mengembangkan Kartu Identitas Regulasi PSBB (KIRAB). Bekerja sama dengan Bantu Jiwa dan didukung Ikatan dokter Indonesia (IDI), KIRAB diklaim bisa berfungsi sebagai KTP di era new normal.

Seperti yang diketahui, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan skenario kehidupan new normal untuk memulihkan perekonomian.

Guru Besar FKUI sekaligus Wakil DIrektur IMERI Prof.Dr.dr Budi Wiweko, SpOG (K) mengatakan, pengembangan KIRAB berkaca dari keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Pemerintah di Negeri Formosa itu menggunakan data yang terintegrasi pada teknologi sistem kesehatan. Dengan begitu pemerintah dapat melakukan pemetaan populasi berisiko berdasarkan gejala, keluhan, dan riwayat asal perjalanan.

“Penggunaan big data sangat penting untuk membantu pemerintah memetakan penduduk yang masuk kategori merah, kuning, atau hijau. KIRAB merupakan kartu identitas di tengah relaksasi PSBB, bisa menjaga kesehatan, mobilitas, dan aktivitas masyarakat saat new normal,” ujar Prof Iko dalam soft launching KIRAB, Rabu (27/5/2020).

KIRAB merupakan kartu identitas berbentuk digital yang bisa mengidentifikasi kondisi kesehatan masyarakat. Kartu berwarna merah mewakili pasien Covid-19 dan PDP yang direkomendasikan untuk melakukan perawatan di rumah sakit.

Lalu kartu kuning mewakili ODP dan OTG yang direkomendasikan untuk isolasi mandiri. Sedangkan kartu KIRAB hijau untuk masyarakat yang sehat dan negatif Covid-19 sehingga bisa beraktivitas menggunakan masker, menerapkan physical distancing, dan rajin cuci tangan.

“Jumlah dan posisi kartu KIRAB akan tampak secara real time sehingga dapat menggambarkan keberhasilan isolasi mandiri dan mobilitas penduduk,” kata Prof Iko.

Status kesehatan masyarakat di KIRAB akan diperbaharui setiap 7 hari. Nantinya akan muncul notifikasi untuk pemegang kartu melakukan self assessment terhadap kondisi kesehatannya. Masyarakat didorong mengisi self assessment dengan kejujuran. Terlebih KIRAB menggunakan NIK dan lokasi masyarakat sehingga bisa membantu mendeteksi penyebaran Covid-19 di suatu wilayah.

“KIRAB bisa membantu pemerintah dan mengatasi pandemi dengan cepat. Selain itu membantu pengusaha, pegiat ekonomi, perusahaan untuk bergerak di era new normal,” pungkas Prof Iko.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X