Seberapa Cepat Keracunan Makanan Bisa Terjadi?

- Selasa, 1 Desember 2020 | 11:06 WIB
Ilustrasi keracunan makanan (freepik)
Ilustrasi keracunan makanan (freepik)

Keracunan makanan adalah penyakit kesehatan umum yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Hal ini umumnya disebabkan oleh organisme menular seperti bakteri, virus atau racun yang mencemari makanan saat dimasak atau diproses.

Makan makanan mentah atau mentah paling sering menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, patogen juga dapat mencemari makanan jika tidak dipanaskan kembali atau disimpan dengan benar. Itulah kenapa memanaskan kembali dan menyimpan makanan harus benar.

Keracunan makanan disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, parasit, dan racun yang ada di dalam makanan. Entamoeba adalah penyebab paling umum,  kemudian diikuti oleh bakteri campylobacter, bakteri salmonella, bakteri E Coli, dan norovirus.

Entamoeba adalah protozoa bersel tunggal yang masuk ke dalam tubuh manusia ketika seseorang menelan kista melalui makanan atau air. Itu juga bisa masuk melalui kontak langsung dengan materi feses.

Campylobacter ditemukan di usus hewan dan burung. Manusia sering kali tertular melalui kerang, jamur atau hewan peliharaan yang terinfeksi. Salmonella, kuman beracun lainnya ditemukan dalam makanan seperti ayam, telur, mentimun, melon, pistachio, dan kecambah.

Sementara infeksi E. coli biasanya terjadi karena konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi, atau sayuran mentah.

Gejala dari keracunan makanan berbeda tergantung pada jenis bakteri dan virus yang diderita seseorang. Gejala umum dari karacunan makanan ialah, mual, diare, kram perut, muntah, kehilangan selera makan, dan demam ringan.

Biasanya, gejala keracunan makanan mulai muncul dalam beberapa hari setelah makan makanan yang terinfeksi.

Cepat atau lambatnya mengalami gejala tergantung pada jenis patogen dan racun yang menginfeksi.

Bagi Entamoeba untuk menunjukkan gejala setelah memasuki tubuh manusia sekitar satu sampai empat minggu. Salmonella membutuhkan waktu 12 dan 36 jam, sedangkan campylobacter mulai menunjukkan gejala sekitar dua hingga tujuh hari setelah memasuki tubuh manusia. Gejala E. coli bisa mulai tiga atau empat hari setelah terpapar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X