Hasil Observasi Buktikan Remaja di Singkawang Bukan Terkena Cacar Monyet, Tapi Cacar Air

- Sabtu, 18 Juni 2022 | 09:08 WIB
Ilustrasi cacar air (Unsplash/viiwee)
Ilustrasi cacar air (Unsplash/viiwee)

Remaja laki-laki berinisial FR asal Singkawang Utara yang diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox) ternyata hanya mengalami penyakit cacar bisa.

Hasil observasi yang dilakukan Rumah Sakit Dr Soedarso (RSUD) Pontianak mengungkap remaja berusia 13 itu menderita varicella atau lazim disebut cacar air.

Hal ini berdasarkan laporan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein yang menyatakan hasil pemeriksaan terakhir dari pasien tersebut bukanlah cacar monyet (monkeypox), melainkan terinfeksi varicella alias cacar air.

Sebelumnya, kecurigaan awal terhadap kasus tersebut memang cacar monyet. Namun setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Singkawang melakukan pemeriksaan, didapati fakta bahwa yang bersangkutan tidak pernah ke luar negeri maupun menerima tamu dari luar negeri.

Selain itu hasil diagnosis dan pemberian obat antivirus varicella, telah membuat pasien tersebut sembuh.

Diketahui, varicella adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan infeksi virus Varicella-zoster.

Penyakit ini menimbulkan ruam di kulit yang diawali gejala demam dengan suhu tinggi, rasa lemah atau lesu, rasa tak nyaman, pegal, nyeri pada area yang berlanjut dengan erupsi kulit.

Baca juga: Gawat! Satu Kasus Diduga Cacar Monyet Ditemukan di Singkawang

Kelainan kulit akan tersebar ke organ tubuh lainnya dengan kerapatan erupsi bervariasi dan muncul tidak bersamaan. Pada umumnya berbentuk bintil kemerahan, dan vesikel bening.

Adapun dugaan suspek cacar monyet terhadap pasien tersebut disebabkan karena penyakit yang endemik di Afrika Utara dan Tengah itu memang sedang merebak di beberapa wilayah dunia.

Cacar monyet (monkeypox) merupakan penyakit yang disebabkan virus dan dapat menular dari hewan ke manusia. Monkeypox pertama kali ditemukan pada 1958 di Denmark dengan dua kasus seperti cacar pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian sehingga cacar ini dinamakan monkeypox.

Di Afrika, infeksi monkeypox ditemukan pada banyak spesies hewan antara lain monyet, tikus gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah tikus. Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia.

Meski begitu cacar monyet patut diwaspadai. Pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mewanti-wanti penyebaran penyakit yang jumlahnya sudah lebih dari 1.000 kasus saat ini.

Bahkan WHO memastikan akan membentuk Komite Darurat untuk menangani cacar monyet.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X