Sulit Tidur? Bisa Jadi Efek dari COVID-19, Ini Penjelasan Peneliti

- Minggu, 24 Juli 2022 | 13:30 WIB
Ilustrasi susah tidur. (Freepik)
Ilustrasi susah tidur. (Freepik)

Tidur adalah cara alami untuk mengistirahatkan tubuh dan ini sangat dibutuhkan oleh semua orang. Umumnya setiap orang membutuhkan tidur minimal 8 jam dalam sehari.

Tidur tidak hanya membuat tubuh rileks, tetapi juga mengatur fungsi tubuh seperti metabolisme dan kemampuan kognitif.

Setiap kali tubuh mengalami perubahan, maka siklus tidur juga akan terpengaruh, misalnya saja jadi susah tidur atau sebaliknya. Perubahan ini tidak hanya dikaitkan dengan perubahan gaya hidup, tapi infeksi COVID-19 juga bisa mempengaruhi siklus tidur.

Baca juga: Hampir Sama! Ini Perbedaan Gejala COVID-19 dan Flu Biasa agar Tidak Salah

Dilansir Times of India, efek COVID-19 menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, salah satunya adalah pola tidur yang terganggu.

Banyak laporan yang mengatakan bahwa pasien mengeluh kurang tidur dari biasanya. Orang-orang juga melaporkan tidak bisa tidur nyenyak selama dan setelah pulih dari infeksi COVID-19.

CDC merekomendasikan orang yang berusia di atas 60 tahun tidak boleh tidur kurang dari 7 jam sehari dan orang dewasa antara 18 sampai 60 tahun harus tidur sekitar 7-8 jam sehari.

Sementara itu, CDC merekomendasikan anak-anak dan remaja untuk tidur lebih dari 8 jam sehari.

Gejala COVID-19 sebagian besar terkait dengan saluran pernapasan pada tahap awal. Kemudian, selama fase COVID-19 yang panjang, gejala COVID-19 menjadi parah dan menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.

Menurut beberapa penelitian, setelah infeksi virus yang menyebabkan penyakit seperti pilek dan flu, durasi tidur, kualitas tidur, dan onset tidur dapat bervariasi tergantung pada presentasi gejala dan waktu sejak infeksi.

Sebuah studi penelitian tentang efek rhinovirus pada kualitas tidur individu menemukan bahwa pada individu yang bergejala, total waktu tidur menurun rata-rata 23 menit, tidur konsolidasi menurun rata-rata 36 menit, dan efisiensi tidur berkurang rata-rata 5% selama periode virus aktif.

Studi 2021 lainnya menemukan bahwa peserta positif COVID-19 tidur 60,9 menit lebih lama daripada yang lain dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kesulitan tidur tiga kali atau lebih per minggu.

Tidur adalah cara alami penyembuhan tubuh. Long COVID yang kemungkinan besar, seperti yang terlihat dari laporan dan data, tidur yang baik sangat penting bagi tubuh manusia untuk melawan efek COVID-19 yang lama.

COVID-19 membuat seseorang lelah dan tidak cukup tidur dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Ini mungkin memengaruhi fungsi kognitif seseorang, yang merupakan salah satu gejala paling umum dari long COVID-19.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X