Wanita yang mengalami kecemasan selama kehamilan berisiko melahirkan bayi prematur, menurut sebuah penelitian.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Health Psychology, dapat membantu dokter memahami kapan dan bagaimana cara terbaik untuk menyaring kecemasan selama kehamilan untuk mencegah kelahiran prematur.
Baca juga: Wanita Hamil yang Konsumsi Parasetamol Berisiko Punya Anak Susah Tidur, Benarkah?
"Kecemasan tentang kehamilan saat ini adalah keadaan psikososial yang kuat yang dapat mempengaruhi hasil kelahiran," kata penulis utama studi Christine Dunkel Schetter, dari University of California Los Angeles, AS, dikutip India TV.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa satu dari empat wanita hamil memiliki gejala kecemasan yang meningkat secara klinis dan kecemasan itu dapat menjadi faktor risiko kelahiran prematur.
Dalam studi terbaru, para peneliti memeriksa data dari sampel beragam dari 196 wanita hamil di Denver dan Los Angeles yang mengambil bagian dalam studi Bayi Sehat Sebelum Kelahiran.
Mereka memberikan empat skala kecemasan yang berbeda kepada para wanita, baik pada trimester pertama dan ketiga kehamilan mereka.
Salah satunya adalah penyaringan lima pertanyaan untuk kecemasan umum dan tiga pertanyaan khusus untuk kehamilan.
Baca juga: Aman Bagi Kehamilan, Wanita Hamil Disarankan Pilih Vaksin COVID-19 mRNA
Para peneliti menemukan bahwa kecemasan terkait kehamilan pada trimester ketiga dikaitkan dengan kelahiran prematur.
Namun, kecemasan umum pada trimester pertama juga berkontribusi pada risiko kelahiran dini.
Peneliti mencatat bahwa kecemasan umum di awal kehamilan dapat mempengaruhi wanita merasakan kecemasan dikemudian hari.
Studi ini menyarankan bahwa dokter harus memantau wanita yang mengalami kecemasan umum di awal kehamilan agar bisa mencegah terjadinya depresi.
