Cegah Stunting, Kemenkes Ajak Remaja untuk Konsumsi Tablet Penambah Darah

- Rabu, 30 November 2022 | 21:30 WIB
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat. (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat. (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

Remaja putri yang merupakan calon ibu diharapkan bisa menjaga pola hidup sehat, yakni dengan makanan seimbang dan juga zat besi yang cukup. Langkah tersebut untuk menghindari risiko anemia sebagai salah satu faktor penyebab stunting.

Untuk mengurangi stunting, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerapkan berbagai program untuk menggalakan pencegahan anemia pada remaja putri.

Baca juga: Sasar 12 Provinsi dengan Tingkat Stunting Tinggi, Ini Program yang Dicanangkan Kemenkes

"Kami punya program sejak SMP sederajat kami rekomendasikan minum tablet tambah darah. Kami sudah distribusikan tablet penambah darah ke pihak sekolah. Ini menjadi concern kami yang luar biasa, kami ingin putus mata rantai stunting," ujar Ketua Tim Kerja KIE, Kementerian Kesehatan Dwi Adi Maryandi, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, tantangan terbesar mencegah anemia yaitu konsistensi dalam menjaga para remaja putri mau mengonsumsi tablet penambah darah.

-
Peluncuran Kampanye “Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah” Dalam Rangka Peringatan Hari Kekurangan Zat Besi Sedunia 2022, Jakarta. (INDOZONE/Arvi Resvanty)

"Tantangan yang paling besar karena harus minum secara rutin seminggu sekali (tablet penambah darah), jadi butuh dorongan luar biasa untuk edukasi dan awareness. Ini penting untuk masa depan mereka dan bangsa," jelas dia.

Tak hanya itu, berbagai aksi seperti membuat bermacam tag line dan kampanye dengan cara unik juga dilakukan.

Baca juga: Kemenkes Sebut Anemia Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Stunting di Indonesia

"Kami buat tag line, kami buat aksi bergizi bikin glowing, aksi bergizi tambah darah. Kampanye 'Jangan Cuek Ayo Cek Gejala Kurang Darah'" paparnya.

"Kita buat jingle bernuansa K-pop, ketika mereka tau asiknya semoga mereka mau minum tablet penambah darah," tambah dia.

Tercatat dari data Kementerian Kesehatan, remaja putri yang rutin mengonsumsi tablet penambah darah lebih dari 52 butir hanyalah berjumlah 1,4 persen. Sedangkan, sebanyak 98,6 persen mengonsumsi kurang dari 52 butir tablet penambah darah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X