Kemenkes Bocorkan Dua Subvarian yang Dominasi Kasus COVID-19 di Indonesia

- Minggu, 4 Desember 2022 | 13:25 WIB
Massa memadati tempat tes PCR di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Kota Beijing, China, Sabtu (3/12) sore, hingga menimbulkan antrean panjang. (ANTARA/M Irfan Ilmie)
Massa memadati tempat tes PCR di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Kota Beijing, China, Sabtu (3/12) sore, hingga menimbulkan antrean panjang. (ANTARA/M Irfan Ilmie)

Dalam beberapa minggu terakhir, kasus COVID-19 di Indonesia terbilang fluktuatif. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, penyebabnya karena ada pergeseran subvarian yang mendominasi.

Juru Bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril mengatakan, 90 persen kasus SARS-CoV-2 di Indonesia didominasi oleh subvarian XBB dan BQ.1. Kedua subvarian itu paling banyak ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Prediksi Puncak COVID-19 Varian XBB Awal Desember 2022

"Saat ini (Omicron) XBB dan BQ.1 sudah mendominasi populasi, sudah 90 persen. Artinya apa? Kalau kita ada 5.00 kasus, maka itu XBB dan BQ.1, sisanya BA.5," katanya dalam konferensi pers, Minggu (4/12/2022),

Dua subvarian itu menjadi penyebab kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Meski kedua subvarian memiliki kemampuan penularan lebih cepat, namun tidak menyebabkan keparahan gejala klinis.

Baca juga: Wanti-Wanti Kemenkes Soal Faskes yang Tolak Pasien COVID-19, Masyarakat Diminta Melapor!

Kabar bahagianya, menurut Syahril, Kemenkes mengonfirmasi bahwa puncak gelombang akibat dua subvarian tersebut sudah mencapai puncak. Gelombang kali ini juga tidak setinggi gelombang subvarian sebelumnya.

"Alhamdulillah untuk puncak terakhir ini, tidak tinggi. Bahkan kita hanya 8.000-an berhenti dan sekarang di 5.000 (kasus)," imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X