Masyarakat di Natuna, Kepulauan Riau sempat melakukan penolakan karena daerahnya dijadikan tempat observasi kesehatan para WNI yang dipulangkan dari Tiongkok.
Alasan penolakan tersebut karena masyarakat takut tertular penyakit. Sebab para WNI baru saja tiba dari wilayah yang terjangkit virus korona baru atau 2019-nCoV.
Salah satu faktor yang membuat adanya penolakan tersebut karena kurangnya sosialisasi dan informasi mengenai kondisi kesehatan WNI dari Tiongkok serta virus korona baru terhadap masyarakat Natuna.
Oleh karenanya, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meredam penolakan tersebut. Upaya turut dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selaku otoritas yang ditunjuk langsung untuk menangani observasi.
"Masyarakat di luar tempat observasi memang merasakan ketakutan berlebih. Sudah ada pendekatan yang dilakukan oleh Kemenkes pada waktu awal. Kami komunikasi dan edukasi bersama dengan dinas kesehatan setempat dan sementara Kemenkes berkantor di Natuna," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Wiendra Waworuntu, M. Kes, di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
Wiendra menuturkan jika masyarakat Natuna sempat merasa khawatir apabila WNI dari Tiongkok yang diobservasi akan menyebarkan virus korona baru. Padahal para WNI bisa pulang lantaran sudah dinyatakan sehat oleh otoritas Tiongkok.
"Perlu kami sampaikan bahwa semua yang datang dari Tiongkok sudah melakukan screening. Mereka yang datang juga kan harus sehat," ucap Wiendra.
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr Anung Sugihantono M. Kes, yang berada berada di Natuna, mengungkapkan suasana saat ini sudah kondusif.
"Masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti biasa. Anak sekolah juga kembali masuk setelah sebelumnya diliburkan. Tidak ada juga ada toko yang ditutup karena alasan ketakutan," tandas Anung melalui telewicara dalam kesempatan yang sama.
