Deteksi Dini Leukimia pada Anak Kurangi Risiko Kematian, Ini Gejalanya

- Senin, 1 November 2021 | 14:25 WIB
Ilustrasi anak di rumah sakit. (Pexels/Los Muertos Crew)
Ilustrasi anak di rumah sakit. (Pexels/Los Muertos Crew)

Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik dari Universitas Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan deteksi dini leukimia dan kanker lainnya pada anak-anak dianggap sangat penting.

Menurutnya, hal tersebut dapat mengurangi risiko kematian apabila ditemukan pada stadium dini.

"Kanker dapat disembuhkan atau dikurangi risiko kematiannya, bila ditemukan pada stadium dini dan ditangani dengan cepat dan tepat," kata Prof. Aru dikutip dari Antara, Senin (1/11/2021).

Ia mengatakan, deteksi dini kanker perlu menjadi perhatian serius seluruh unsur masyarakat, terlebih karena pengobatan kanker pada stadium lanjut amat mahal dan sulit.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), leukimia menempati angka 15,7 persen di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) pada tahun 2018 memperkirakan kasus baru leukemia di Indonesia pada anak laki-laki berumur 0-19 tahun sekitar 33,5 persen dan anak perempuan 31 persen dari semua jenis kanker pada anak.

Ketua Bidang III Pendidikan dan Penyuluhan YKI, dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA mengatakan, gejala leukemia pada anak cenderung sangat samar dan menyerupai gejala penyakit ringan biasa. Menurut dia, pemahaman yang lebih baik mengenai ciri awal leukemia pada anak diperlukan agar kanker bisa segera ditangani, bahkan mungkin disembuhkan.

Data American Childhood Cancer Organization memperlihatkan, prognosis 5 tahunan dari leukemia pada anak berada pada kisaran di atas 85 persen pada jenis leukemia akut dan mencapai 60 persen pada kasus leukemia kronis.

Prognosis 5 tahunan berarti pasien diasumsikan dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Pada stadium 1 prognosis, umumnya bisa mencapai angka di atas 90 persen.

"Hanya disayangkan, angka temuan kasus leukemia anak cenderung terjadi pada kasus stadium lanjut. Hanya kisaran 5-10 persen saja kasus leukemia stadium 1 dapat ditemukan karena ciri awal leukemia pada anak ini cenderung ringan dan samar," tutur Yurni.

Dia mengatakan, deteksi dini leukemia bisa dilakukan pada fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas yang memiliki laboratorium standar yang bisa memeriksa darah rutin dan ada tenaga analis. Hampir semua puskesmas terutama di tingkat kecamatan memiliki fasilitas ini.

Adapun gejala-gejala leukemia yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi, pucat, nyeri tulang, perdarahan kulit menjadi kebiru-biruan, lebam, perdarahan abnormal seperti mimisan di gusi.

BACA JUGA: 5 Penyebab Lemak yang Bikin Perutmu Berlipat

Tanda lainnya yakni nafsu makan menurun, berat badan turun, ada benjolan pada leher, ketiak, selangkangan tanpa nyeri, lemah dan cepat lelah.

"Jika menemukan kondisi anak seperti gejala tersebut, segeralah memeriksakan ke fasilitas kesehatan," saran Yurni.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X