Momen Lebaran bikin banyak orang kalap karena berbagai hidangan lezat memenuhi meja makan. Hal ini pula kadang membuat berbagai kondisi kesehatan dialami beberapa orang.
Dilansir Antara, Executive Director of Community Health, Abu Dhabi Public Health Centre, Dr. Omniyat Al Hajeri mengatakan bahwa sebaiknya kita tetap memperaktikkan kebiasaan khususnya pola makan sehat seperti saat Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya, termasuk Lebaran.
“Kita harus mengadopsi beberapa praktik yang kita pelajari selama bulan suci, seperti berhenti makan ketika merasa relatif kenyang dan kembali secara bertahap ke jadwal makan," katanya.
Hajeri menekankan agar sebaiknya menghindari makan berlebihan usai Ramadhan demi mencegah tubuh terkejut dan memicu lonjakan gula darah yang dapat mengakibatkan efek seperti gangguan pencernaan, mulas dan penambahan berat badan.
Baca juga: Tips Praktis Menurunkan Berat Badan selama Bulan Ramadhan, Kurangi Asupan Gula
Orang-orang disarankan untuk makan dalam jumlah sedikit dengan interval 3-4 jam dan jagalah hidrasi tubuh dengan minum cukup air saat Lebaran.
Hajeri juga menekankan untuk menerapkan diet seimbang termasuk memasukkan sayuran dan buah untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari puasa selama bulan suci. Selain itu, kamu juga harus tetap aktif dan melakukan olahraga secara teratur.
“Bergerak juga kunci untuk menjaga kesehatan sendi dan sistem kardiovaskular yang sehat," tambahnya.
Kita juga bisa mempertimbangkan puasa lebih sering usai bulan Ramadhan. Efek puasa telah terbukti secara global dan terus meningkat prevalensinya di dunia kesehatan dan kebugaran.
Salah satu efek dari puasa ialah mengatur gula darah, memerangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak serta membantu menurunkan berat badan.
