Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M. Faqih menyebutkan bahwa berjemur tidak membuat tubuh langsung terbebas dari virus, salah satunya adalah virus corona atau Covid-19.
“Tapi jangan sampai terlalu menyatakan, percaya diri bahwa dengan berjemur semua virus akan mati,” ucap Daeng dalam video conference, Jumat (3/4/2020).
Lebih lanjut, Daeng menjelaskan kalau menjemur diri hanya menghilangkan sekitar 10% virus yang terdapat di tubuh kita. Namun selain itu, berjemur juga dapat meningkatkan imunitas untuk tubuh.
“Kalau begitu maka di daerah yang panas kayak Arab Saudi itu mati semua. Itu salah satu upaya supaya imunitas kita, daya tahan tubuh kita naik,” ungkapnya.
Daeng menjelaskan bahwa virus dapat bertahan lama itu di bagian tenggorokan manusia. Oleh sebab itu, jika imunitas seseorang bagus, dan ditambah masa inkubasi selama 14 hari, maka akan bisa melawan virus tersebut.
“Jadi jangan dibilang seperti berjemur, disemprot, itu kemudian mengatakan bebas virus, enggak, itu hanya sebagian kecil saja,” terang Daeng.
Oleh sebab itu, salah satu cara ampuh untuk menangkal penyebaran virus corona adalah dengan tidak melakukan kontak langsung dengan oranglain. Karena, itu akan berisiko untuk menularkan dan ditularkan oleh virus.
”Ya strateginya jangan ketemu, karena kalau ketemu, bicara saja droplet itu akan keluar, dan menularkan. Menularkan secara langsung ke mulut kita, hidung kita atau droplet itu jatuh ke benda-benda, kemudian benda itu kita raba-raba. Nah tangan kita tidak dibersihkan, langsung nyentuh-nyentuh, dan menyentuh bagian mata hidung dan mulut,” paparnya.
