Terapkan Gaya Hidup Sehat, Menyambut Hari Jantung Sedunia

- Kamis, 26 September 2019 | 11:45 WIB
Ilustrasi kesehatan jantung (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi kesehatan jantung (Pexels/Pixabay)

Menyambut Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) yang diperingati setiap tanggal 29 September. Pakar kesehatan menggunakan momen ini untuk menjadikan kampanye gaya hidup sehat agar membuat masyarakat Indonesia semakin terbebas dari penyakit jantung. 

Penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini telah memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya. 

Berdasarkan data Sample Registration System (SRS) 2014, penyakit jantung menduduki peringkat kedua tertinggi setelah stroke untuk tingkat kematian terbanyak di Indonesia. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes mengatakan berdasarkan Riskesdas 2013, penyakit jantung 0,5% dari jumlah penuduk Indonesia, sedangkan berdasarkan Riskesdas 2018 menjadi 1,5%, melansir dari situs Kementerian Kesehatan RI. 

-
Ilustrasi cek kesehatan (Pexels/rawpixel.com)

Untuk menangani masalah penyakit jantung ini pemerintah lebih menekankan pada pencegahan. Sebagian besar penyakit tidak menular sebenarnya dapat dicegah dengan pola hidup sehat.

"Yang paling mungkin, penyakit jantung bisa dicegah ketika ada faktor risiko dengan mengubah perilaku. Faktor risiko seperti merokok, kurang aktivitas fisik, tidak banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak berlebihan, kemudian ada juga faktor genetik untuk penyakit jantung ini," ucap dr. Cut Putri Arianie, MH. Kes. 

dr. Cut juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan Germas (Gerakan masyarakat) di antaranya aktivitas fisik, makan buah dan sayur, cek kesehatan secara berkala, dan diet seimbang.

"Diet seimbang artinya jangan berlebihan mengonsumsi gula dan garam, dan mau deteksi dini. Berdasarkan penelitian, 7 dari 10 orang Indonesia tidak tahu bahwa dia membawa faktor risiko penyakit tidak menular di dirinya." ucap dr. Cut.  

Semakin cepat deteksi dini, semakin cepat orang-orang mendapatkan informasi tentang pencegahan dan mau menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari, maka semakin terhindar dari faktor risiko penyakit jantung. 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Terkini

X