Setelah cuitan salah satu netizen viral di media sosial Twitter terkait 'jangan buru-buru nikah', Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sarankan ibu dan calon ibu tidak hamil di atas usia 30 tahun.
Menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, hamil di atas usia 30 tahun, risiko efek sampingnya saat hamil akan semakin tinggi. Wanita yang hamil di usia 30 tahun ke atas juga berisiko janin mengalami kelainan dan cacat bawaan.
Baca juga: Dear Bumil, Berikut Tips Cegah Keguguran Saat Awal Kehamilan
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh BKKBN, Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS mengatakan usia ideal untuk hamil ialah dari usia 20 sampai 30 tahun.
Menurutnya usia tersebut sangat ideal untuk hamil sehingga sangat mungkin untuk melahirkan anak yang sehat dan pintar. Namun, dia juga tidak melarang untuk hamil di atas usia 30 tahun.
"Hanya saja, perempuan harus tahu bahwa mereka memiliki masa subur, usia 35 tahun kesuburan wanita berkurang 20 persen," jelas dokter Boyke saat dihubungi Indozone.
Sementara itu, dr Dinda Derdameisya SpOG mengatakan kehamilan di atas usia 30 tahun sangat berisiko, khusus di usia 35 tahun.
Baca juga: Aman Bagi Kehamilan, Wanita Hamil Disarankan Pilih Vaksin COVID-19 mRNA
"Risiko hamil di atas 35 tahun yang kita katakan berisiko tinggi dalam kehamilan, itu karena bisa jadi muncul penyakit-penyakit seperti preeklamsia atau peningkatan tekanan darah dan diabetes militus dalam kehamilan," jelasnya saat dihubungi Indozone.
Meski demikian, dr Dinda mengatakan bahwa risiko tersebut bisa diturunkan jika kehamilan direncanakan tiga bulan sebelumnya.
"Tapi balik lagi, misalnya sudah direncanakan dengan baik dari awal, risiko-risiko tersebut bisa diturunkan, bahkan untuk perempuan di usia 20 tahun yang tidak merencanakan kehamilan juga bisa berisko seperti wanita yang hamil di atas usia 35 tahun," tambahnya.
