PT Pharos Serahkan Hasil Lab Praxion ke BPOM Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, Apa Hasilnya?

- Rabu, 8 Februari 2023 | 10:47 WIB
Ilustrasi obat penyebab gagal ginjal akut (Freepik/8photo)
Ilustrasi obat penyebab gagal ginjal akut (Freepik/8photo)

PT Pharos Indonesia mengungkap hasil uji ulang di dua laboratorium independen terakreditasi, yang menyatakan bahwa produk obat sirop Praxion bebas cemaran Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG).

Ida Nurtika selaku Director of corporate communication PT Pharos Indonesia mengatakan,ada tiga laboratorium yang melakukan uji, termasuk lab Saraswanti Indo Genetech dan Lab Sucofindo.

"Hasil dari kedua lab tersebut menunjukkan bahwa produk Praxion memenuhi spesifikasi Farmakope Indonesia VI suplemen II (memenuhi syarat)," kata Ida Nurtika.

Baca juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta, IDAI Imbau Dokter Gak Resepkan Obat Praxion

Hasil uji tersebut juga sudah disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sedangkan hasil uji dari laboratorium ketiga akan segera dilaporkan setelah proses uji di laboratorium selesai.

-
Ilustrasi obat sirup penyebab gagal ginjal akut pada anak (Freepik/gpointstudio)1 P

PT Pharos Indonesia sebelumnya sudah melakukan voluntary recall (penarikan produk secara sukarela) terhadap produk Praxion dari batch terkait.

Hal itu sebagai tanggung jawab industri farmasi, menyusul pemberitaan Praxion diduga menjadi penyebab munculnya kasus baru gagal ginjal akut alias Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).

Baca juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, PT Pharos Indonesia Langsung Tarik Obat Praxion

"Seluruh mitra distribusi dan penjualan juga diminta untuk sementara waktu tidak menjual produk Praxion sampai ada pemberitahuan lebih lanjut." terang Ida.

Selain melakukan uji di laboratorium independen, PT Pharos Indonesia juga melakukan pemeriksaan ulang keamanan produk di laboratorium internal.

Pengujian dilakukan sesuai dengan aturan Farmakope Indonesia edisi VI suplemen II. Hasil pemeriksaan internal ini menunjukkan produk masih memenuhi spesifikasi Farmakope Indonesia.

Guna memperkuat data, PT Pharos juga mengumpulkan sampel produk dari apotek-apotek untuk diperiksa mutu dan keamanannya secara intensif.

"PT Pharos Indonesia akan terus bersikap kooperatif dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan serta menunggu arahan terkait langkah lanjutan yang perlu dilakukan," beber Ida.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X