The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Hati-hati! Hipertensi yang Tidak Terkontrol Bisa Menyebabkan Penyakit Ginjal
Ilustrasi wanita periksa tensi (Freepik/pressfoto)
Health

Hati-hati! Hipertensi yang Tidak Terkontrol Bisa Menyebabkan Penyakit Ginjal

Ini kata dokter.

Jumat, 10 Maret 2023 10:59 WIB 10 Maret 2023, 10:59 WIB

INDOZONE.ID - Penyakit hipertensi (darah tinggi) yang tidak terkontrol, bisa menyebabkan munculnya penyakit ginjal, karena kondisi tersebut bisa mempengaruhi kerusakan di pembuluh darah ginjal.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dr. Aida Lydia, PhD, Sp.PD-KGH.

"Kalau hipertensi yang tidak terkontrol, itu tentu lama-lama bisa menyebabkan gangguan ginjal karena dia merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah ginjal," kata Aida dalam webinar "Hari Ginjal Sedunia 2023" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Kemenkes Ungkap 12 Provinsi dengan Kasus Ginjal Kronis Tertinggi, Termasuk Jakarta

Aida menjelaskan, tekanan darah yang tinggi akan diteruskan ke pembuluh darah di seluruh organ. Tekanan darah tinggi, maka lama kelamaan pembuluh darah bisa rusak termasuk pembuluh darah di ginjal. Ketika pembuluh darah ginjal terganggu, maka lama kelamaan bisa merusak ginjal.

"Kalau hipertensi ini, dia seperti ayam dan telur. Ada orang yang hipertensi dulu, tidak terkontrol terus ginjalnya rusak. Ada orang yang ginjalnya dulu yang terganggu, kemudian juga menyebabkan hipertensi," terang Aida.

Itu sebabnya, Aida mengingatkan pentingnya menjaga tekanan darah agar selalu dalam kondisi normal. Jika penderita hipertensi dianjurkan minum obat, maka minumlah secara rutin.

hipertensi sebabkan sakit ginjal
Ilustrasi orang memeriksa tensi (Freepik/Senivpreto)

Aida menjelaskan, banyak masyarakat berpersepsi jika meminum obat hipertensi secara terus menerus bisa merusak ginjal. Padahal anggapan tersebut keliru. Justru kata Aida, yang merusak ginjal adalah penyakit hipertensi sendiri.

"Bukan obatnya yang menyebabkan ginjal rusak tetapi hipertensinya. ini sering salah persepsi di kalangan awam," imbuhnya.

Baca juga: Apakah Hipertensi pada Anak Akibat Keturunan dari Orang Tua? Begini Penjelasan Ahli

Selain hipertensi, kondisi diabetes juga dapat memicu terjadinya penyakit ginjal. Ini karena diabetes bisa merusak pembuluh darah pada organ. Gula darah yang tinggi akan merusak sel-sel glomerulus, yang berfungsi sebagai filtrasi atau penyaring darah.

"Kalau filtrasinya itu rusak, maka terjadi kebocoran-kebocoran protein yang seharusnya tidak keluar di urine," ujar Aida.

Menurut Aida, salah satu ciri fungsi ginjal sudah terganggu pada penderita diabetes yaitu urine yang keluar biasanya berbusa. Jika diperiksa lebih lanjut, protein yang terkandung dalam urine juga banyak. Kondisi ini kata Aida akan merusak sel-sel ginjal lebih lanjut.

Guna mengetahui dan memastikan fungsi ginjal, Aida mengatakan perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan urine dan darah.

Di pemeriksaan urine, dokter akan memastikan apakah ada kebocoran albumin atau protein dalam jumlah yang berlebih dan secara terus-menerus serta menganalisa apakah ada sel darah merah yang keluar berlebihan.

Sedangkan pada pemeriksaan darah, akan dilakukan pemeriksaan nilai ureum dan kreatinin, terutama kreatinin untuk bisa mendapatkan perkiraan laju glomerulus.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Dewi Kania
Putri
Dewi Kania
Editor
Putri
Writer
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US
JOIN US