Jadi Penyebab Kematian Utama di Dunia , Penyakit Jantung Bisa Dicegah, Ini Caranya!

- Jumat, 7 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Ilustrasi penderita penyakit jantung. (FREEPIK/KamranAydinov)
Ilustrasi penderita penyakit jantung. (FREEPIK/KamranAydinov)

Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di dunia. Namun, penyakit ini masih bisa loh untuk dicegah!

Dilansir Antara, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung Indonesia (PERKI) dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) mengatakan 80 persen penyakit jantung sebenarnya dapat dicegah.

Baca juga: Peringatan Hari Jantung Sedunia 2022: Berikut 7 Cara Cegah Penyakit Jantung

"Penyakit jantung menjadi salah satu isu kesehatan utama di Indonesia. Namun, 80 persen dari penyakit jantung bisa dicegah," kata Radityo dikutip dari Antara.

Radityo menambahkan bahwa kematian akibat penyakit jatung secara global mencapai 18,6 juta setiap tahunnya. Angka kematian ini diperkirakan meningkat jadi 20,5 juta pada 2020 dan 24,2 juta pada 2030.

Penyakit jantung bermacam-macam, ada berupa gangguan terhadap pembuluh darah jantung, gangguan ritme jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, kelainan otot jantung, perikarditis, hingga tumor jantung.

Baca juga: Catat! Ini 5 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Sebabkan Kematian Mendadak di Usia Muda

Di antara penyakit jantung di atas, penyakit jantung koroner berkontribusi terhadap persentasi kematian tertinggi di dunia. Kontribusinya sebanyak 8,9 juta kematian pada tahun 2019.

Di Indonesia penyakit jantung menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian terbanyak.

Pada tahun 2021 penyakit jantung juga menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang membebani anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) paling tinggi.

Jadi perlu dilakukan pencegahan. Menurut Radityo ada tiga level untuk melakukan pencegahan penyakit jantung.

Pertama ialah pencegahan primer, dimana pencegahan dilakukan ketika seseorang masih sehat.

Lalu, pencegahan sekunder, dimana pencegahan dilakukan ketika seseorang baru saja sakit; serta pencegahan tersier dimana pencegahan yang dilakukan ketika seseorang sudah mengalami disabilitas.

"Pencegahan juga membutuhkan peran semua pihak. Edukasi memerlukan media massa untuk disebarkan ke masyarakat. Misalnya bagaimana hipertensi merupakan silent killer, karena tidak ada gejala, ini edukasinya penting," kata Radityo.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X