Indikasi yang Membuat Ibu Hamil Harus Melahirkan Lewat Operasi Caesar

- Kamis, 18 Juni 2020 | 22:10 WIB
Ibu dan anak (Baby Born)
Ibu dan anak (Baby Born)

Saat menanti waktu persalinan, ibu hamil biasanya akan diselimuti berbagai pertanyaan. Salah satunya adalah metode persalinan yang tepat. Beberapa ibu hamil ada yang memilih untuk melakukan persalinan normal, ada pula yang lebih memilih operasi caesar. Tapi ada pula yang dilanda kebingungan.

Sebenarnya metode apapun untuk melahirkan sama saja. Sebab yang terpenting adalah ibu dan bayi selamat. Oleh karenanya, sangat penting untuk memerhatikan indikasi-indikasi medis sebelum melakukan persalinan.

Menurut spesialis kebidanan dan kandungan dr Eric Kasmara, SpOG, ada beberapa indikasi medis yang membuat ibu tidak bisa melahirkan lewat persalinan normal sehingga harus melakukan operasi caesar.

-
Ibu dan anak (With Love Baby Journal)

Indikasi tersebut antara lain preeklamsia, panggul ibu sempit, atau ada penyakit lain seperti herpes, HIV, positif Covid-19. Tak hanya dari ibu, kondisi janin juga bisa menjadi indikasi untuk melahirkan lewat operasi caesar.

"Seperti indikasi bayi besar di atas 4 kg karena ada risiko nyangkut di bahu. Lalu kalau anaknya sungsang, posisi bokong yang di bawah. Atau bisa juga kalai diameter kepala anak melebihi panggung," ujar dr Eric dalam webinar 'Persiapan Persalinan di Masa New Normal', Kamis (18/6/2020).

Indikasi lainnya adalah jika ada masalah di plasenta. Normalnya plasenta berada 5 cm di bawah mulut lahir. Tapi bisa terjadi plasenta previa sehingga menutupi jalan lahir.

Untuk persalinan operasi caesar, waktu pulihnya memang bisa dikatakan lebih lama. Namun ibu hamil bisa memilih waktu kapan bayinya ingin dilahirkan.

"Operasi caesar biasanya berlangsung 40-60 menit, ada yang lebih lama kalau terjadi masalah," pungkas dr Eric.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X