Ternyata Darah Sendiri Bisa Digunakan untuk Atasi Kebotakan, Gimana Caranya?

- Kamis, 15 Oktober 2020 | 17:06 WIB
Ilustrasi pria yang mengalami kebotakan. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi pria yang mengalami kebotakan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Kebotakan menjadi salah satu masalah bagi kebanyakan pria di usia lanjut. Masalah ini juga bisa dialami oleh pria muda atau perempuan lho.

Namun rupanya kebotakan bisa diatasi dengan darah sendiri melalui terapi Platelet Rich Plasma (PLP). Hal ini diungkapkan dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Endi Novianto SpKK.

PRP adalah bagian dari darah pasien yang diambil dan diproses untuk mendapatkan jumlah konsentrasi trombosit yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.

"PRP adalah plasma darah yang kaya akan trombosit. Kita tidak mau mengambil risiko darah yang mungkin tercemar dari satu orang ke orang lain. Kan kita belum tentu tahu bahwa orang lain mengandung virus, bakteri, atau jamur yang nanti kalau diaplikasikan ke orang lain bisa menimbulkan infeksi," kata dr. Endi dalam webinar Zap Clinic, Kamis (15/10/2020).

Proses pengambilan darah dilakukan oleh dokter dengan mengambil darah pasien dan memasukkannya ke dalam tabung khusus. Lalu darah didiamkan dalam waktu tertentu sampai cairannya terpisah menjadi beberapa warna.

"Dengan kekuatan dan waktu tertentu, akan terpisah darah yang berwarna merah, kuning, dan ada yang bening sekali. Yang dimaksud PRP itu yang bening. PRP hanya dapat sedikit dari sekian banyak (darah) yang kita ambil. Inilah sarinya yang kita ambil dari darah yang akan kita aplikasikan dalam berbagai jenis terapi," lanjut dr. Endi.

PRP bisa disebut juga sebagai liquid golden atau cairan emas dari tubuh seseorang. Jika menggunakan aktivator, dalam 10 menit pertama setelah trombosit diaktifkan, akan menghasilkan sekitar 80 persen. Kemudian setelah satu jam, ada 95 persen trombosit yang keluar.

"Satu jam pertama itu golden periode di mana PRP akan dikeluarkan dan digunakan oleh tubuh kita. Jadi kalau kita aplikasikan PRP di kulit yang luka, nah lukanya di satu jam pertama akan mendapatkan 95 persen growth factor," jelasnya.

Growth factor inilah yang akan menstimulasi sel punca di kulit kepala yang dapat berkembang menjadi rambut.

"PRP pada saat diaplikasikan kita buat growth factor keluar. Jadi merangsang folikel rambut yang tadinya mau istirahat, dia aktif lagi. Kalau kita suntikkan pada jaringan kulit kepala, rambut yang tadinya sudah akan masuk fase istirahat dia akan kembali masuk dalam fase pertumbuhan. Dia akan tumbuh kembali seakan-akan dikasih pupuk," ujar dr. Endi.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, terapi PRP harus dilakukan beberapa kali. Namun dalam masalah kebotakan, dr. Endi menyebut satu kali terapi sudah bisa dirasakan perkembangannya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X