Teh putih adalah minuman penuh rasa dan khasiat yang meningkatkan kesehatan. Berbeda dengan teh hitam dan teh hijau yang memberikan rasa yang berani, sementara teh putih dikenal karena aroma dan rasanya yang ringan dan lembut.
Itulah kenapa banyak orang yang bertanya-tanya apakah teh putih mengandung kafein?
Teh putih sendiri berasal dari tanaman Camellia sinensis dan secara umum diartikan sebagai jenis teh hijau yang berasal dari Fujian. Teh dipanen dari daun atau kuncup teh muda yang ditutupi rambut putih kecil, itulah kenapa dinamakan teh putih.
Teh putih adalah sejenis teh hijau, dan mengandung kafein. Para ahli memperkirakan teh putih mengandung kafein 15% lebih sedikit daripada teh hijau tradisional.
Teh putih mengandung 6–55 mg kafein per cangkir (250 mL). Kandungan kafein yang sedikit karena teh putih dibuat menggunakan kuncup teh, bukan daun. Namun kafein pada teh putih bisa mempengaruhi kafein.
Misalnya saja teknik pemrosesan dan panen yang berbeda dapat mempengaruhi kafein pada teh putih. Teh daun lepas biasanya lebih rendah kafeinnya, dibandingkan dengan daun teh yang dihancurkan dalam kantong teh.
Seduhan teh putih di atas 90°C menyebabkan kadar kafein jauh lebih tinggi. Sementara itu semakin lama teh di rendam semakin banyak kafein yang diekstrak dari daun atau kuncup teh.
Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyeduh teh selama lebih dari 7-10 menit secara signifikan meningkatkan kandungan kafeinnya.
Tapi jika dibandingkan dengan minuman lain yang mengandung kafein, teh putih jauh lebih baik jika kamu mencoba menurunkan asupan kafein.
Untuk itu, jika kamu masih ingin minum teh putih biasa tetapi mengurangi kandungan kafeinnya, pastikan untuk hanya meminumnya selama 1-5 menit di bawah suhu 90°C.
