Bahaya, Jangan Pernah Cukur Bulu Kemaluan Pakai Laser

- Selasa, 19 Januari 2021 | 17:08 WIB
Ilustrasi Cukur Bulu. (Photo/Ilustrasi/Pixabay)
Ilustrasi Cukur Bulu. (Photo/Ilustrasi/Pixabay)

Merawat kebersihan diri merupakan kewajiban bagi setiap orang agar tetap sehat dan terlindungi dari perkembangbiakan bakteri di tubuh. Termasuk dengan mencukur bulu kemaluan, agar terhindari dari kuman dan bakteri yang hidup pada bulu dan akan membuat kulit iritasi bahkan luka nanah dan penyakit serius lainnya.

Belakangan ini, mencukur bulu kemaluan  menjadi tren di kalangan sosialita yang gemar melakukan hair removal. Cara mencukurnya pun bukannya manual, melainkan menggunakan laser.

Dilansir dari Healthshot, menghilangkan bulu kemaluan dengan laser dinilai berbaya. Mengapa?

Pada dasarnya laser hair removal adalah salah satu prosedur kosmetik yang paling umum dilakukan untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan dari tubuh.

Untuk menghancurkan folikel rambut, sel induk yang bertanggung jawab untuk regenerasi rambut juga harus dimatikan.

Untuk dapat melakukan ini, suhu sekitar 70 derajat perlu dicapai.
Semakin gelap dan tebal rambutnya, semakin banyak pigmen yang dapat ditahannya, dan semakin banyak cahaya yang diserapnya.

Baca Juga : Perokok Berisiko Lebih Rendah Tertular Covid-19, Benarkah?

Inilah mengapa penting untuk tidak melakukan waxing atau mencabut rambut sebelum perawatan, karena jika tidak ada rambut di sana, tidak ada cara bagi sinar laser untuk merawat folikel rambut tersebut.

Teknologi laser dan frekuensi radio menstimulasi kolagen dan aliran darah dengan menginduksi panas terkontrol di jaringan yang lebih dalam.

Jika perawatan ini tidak dilakukan dengan hati-hati, ada risiko jaringan parut dan luka bakar. Ada banyak alasan yang membuatnya tidak aman, terutama di sekitar area vagina.

Selain itu, setelah perawatan laser di area vagina, hubungan intim bisa menjadi lebih menyakitkan dari sebelumnya.

Perempuan bisa mengalami berbagai komplikasi, termasuk vagina robek yang serius, perdarahan dan jaringan parut yang membentuk penghalang.

Tonjolan vagina yang ringan, rasa kendor pada vagina saat berhubungan, angin vagina, perlu belat untuk buang air besar, serta stres inkontinensia urin.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X