Bahaya Konsumsi Narkoba saat Hamil, Perkembangan Janin Bisa Terhambat

- Selasa, 17 Maret 2020 | 20:01 WIB
Ilustrasi ibu hamil dan obat-obatan terlarang. (Pexels/Dominika Roseclay/Pixabay)
Ilustrasi ibu hamil dan obat-obatan terlarang. (Pexels/Dominika Roseclay/Pixabay)

Vanessa Angel kembali menjadi perbincangan lantaran ditangkap oleh pihak berwajib. Kali ini dirinya ditangkap bersama sang suami terkait penggunaan obat-obatan terlarang. Padahal diketahui Vanessa saat ini sedang mengandung dengan usia kehamilan 5 bulan.

Berdasarkan informasi, Vanessa Angel tertangkap tangan menggunakan obat-obat psikotropika yakni benzodiazepine. Namun belakangan diketahui tes urine Vanessa negatif narkoba.

Meskipun begitu, perlu diketahui bahayanya mengonsumsi narkoba, terlebih pada ibu hami. Apa bahaya yang bisa terjadi pada janin apabila ibu yang mengandung mengonsumsi narkoba?

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Muhammad Dwi Priangga Sp.OG, ada beberapa akibat yang bisa terjadi.

"Pada umumnya bisa menghambat perkembangan janin, kelahiran prematur, bisa ablasio placenta yaitu plasenta lepas secara spontan yang menyebabkan pendarahan. Jadi banyak morbiditas yang timbul akibat narkoba," ujar dokter yang akrab disapa Angga itu saat dihubungi Indozone melalui sambungan telepon, Selasa (17/3/2020).

Diungkapkan oleh dr Angga, efek dari benzodiazepine terbilang lebih ringan jika dibandingkan dengan golongan narkoba lain seperti morfin atau metamfetamin. Namun tetap saja membahayakan bagi perkembangan janin.

-
Ilustrasi ibu hamil. (Pexels/Daria Shevtsova)

"Kalau obat itu dipakai pada trimester pertama meningkatkan risiko cacat janin, yang paling banyak bibir sumbing. Bayinya juga bisa meninggal dalam kandungan karena ablusio placenta akibat kandungan dari benzodiazepine," kata dr Angga.

Ia menegaskan, dokter tidak pernah menganjurkan ibu hamil konsumsi obat-obatan selama mengandung tanpa indikasi apalagi narkoba. Memang ada ibu hamil yang mungkin mengonsumsi benzodiazepine seperti Vanessa Angel. Tapi itu hanya pada ibu hamil dengan kondisi khusus seperti depresi.

"Kalau memang dibutuhkan pada ibu hamil bisa diberikan tetapi ada ketentuan yang ketat, dosisnya dibuat seminimal mungkin tanpa menimbulkan efek samping. Kalau dimunum tanpa indikasi atau resep dokter bisa bahaya karena dosisnya tidak diketahui," pungkas dr Angga.



Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X