Kemenkes Khawatirkan Penularan Virus COVID-19 di Diamond Princess

- Rabu, 19 Februari 2020 | 14:15 WIB
Sesditjen P2P Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto berikan keterangan kondisi WNI di Diamond Princess (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Sesditjen P2P Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto berikan keterangan kondisi WNI di Diamond Princess (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah menyatakan jika 3 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Diamond Princess sudah terkonfirmasi positif virus COVID-19. Saat ini ketiganya sedang menjalani perawatan di rumah sakit Jepang. Sedangkan 75 orang lainnya masih menjalani masa observasi di kapal pesiar.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Achmad Yurianto menerangkan, para WNI terkonfirmasi melalui pemeriksaan PCR dan langsung mendapatkan penanganan dari otoritas Jepang. Namun informasi lebih lanjut tentang identitas WNI dan rumah sakit tidak diketahui secara pasti.

"Pemerintah Jepang tidak mengumumkan nama rumah sakit dan identitas pasien. Ini sudah menjadi kode etik, jangan sampai menjadi kegelisahan pasien lain. Komunikasi detail diberikan otoritas Jepang ke KBRI, data ada tapi tidak boleh mengumumkan," ujar Yurianto saat ditemui, Rabu (19/2/2020), di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dirinya menambahkan, kondisi pasien saat ini dalam keadaan stabil. Pemerintah tidak meragukan perawatan yang dilakukan oleh otoritas Jepang. Sementara 75 WNI lainnya yang juga menjadi ABK masih menjalani observasi.

"Mereka masih menjalani masa karantina. Seluruh kapal dengan isinya lockdown, dilakukan observasi oleh pemerintah Jepang. Observasinya lebih dari 14 hari karena hampir tiap hari ada yang positif," ujar Yurianto.

Dirinya menerangkan, lamanya masa observasi memang terus berubah karena konfirmasi kasus virus corona di hari yang berbeda-beda. Kondisi ini juga menjadi perhatian Kemenkes.

"Kami takutkan penularan berkesinambungan yang menyebabkan masalah cukup kompleks seperti yang terjadi di Wuhan. Apalagi kapal memiliki sirkulasi udara relatif tertutup," ujar Yurianto.

Menurutnya hal ini membuat Menteri Kesehatan menyarankan Kementerian Luar Negeri untuk tidak buru-buru menjemput para WNI di Diamond Princess, berbeda dengan para WNI di Provinsi Hubei, Tiongkok.

"Harus ada kajian yang lebih dalam karena menjelang akhir masa observasi 14 hari masih ada yang positif.  Kami enggak buru walaupun negara lain ada yang merencanakan mengambil. Diamond Princess memang bukan sesuatu sederhana tapi complicated tapi yakin WNI ditangani dengan baik dan tepat," pungkas Yurianto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X