Mulai dari Keto Sampai Diet Ala IU, Ini Deretan Diet Terpopuler 2019

- Senin, 23 Desember 2019 | 16:59 WIB
ilustrasi/pixabay
ilustrasi/pixabay

Bagi sebagian orang, menurunkan berat badan adalah resolusi yang harus terwujud dengan berbagai cara, salah satunya ialah dengan menjalankan program diet.

Diet yang berarti menerapkan pola makan tertentu guna menurunkan berat badan, terdiri dari berbagai macam jenis. Sepanjang tahun 2019 ini saja, ada sejumlah jenis diet yang cukup populer. Misalnya, diet keto, telur atau diet ala penyanyi K-Pop IU.

Melansir dari ANTARA, berikut ini sejumlah diet yang populer sepanjang tahun 2019.

1. Diet rendah karbohidrat

-
ilustrasi/pexels

President of the American Society of Bariatric Physicians, dr. Eric C Westman mengatakan, orang yang menjalani diet ini harus menghindari konsumsi gula dalam bentuk apapun.

Mereka yang menerapkan pola diet ini diperbolehkan untuk mengonsumi telur, daging dan lemak, sesuai dengan kebutuhan tubuh. Diet rendah karbohidrat sendiri memiliki beberapa tipe, yaitu 20-50 gram karbohidrat per hari dan konsumsi karbohidrat kurang dari 130 gram per hari.

Meskipun begitu, jenis diet yang satu ini tidak boleh dilakukan oleh semua orang. Kepala Divisi Organisasi Organisasi di Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, diet rendah karbohidrat hanya untuk mereka yang terkena sindrom metabolik, yakni lingkar perut di atas 90 cm (laki-laki) dan 80 cm (perempuan).

Selain itu, orang yang boleh menjalankan diet ini harus memiliki tekanan darah di atas 130/85 mmHg, HDL kolestrol di bawah 40 untuk laki-laki dan 50 bagi perempuan. Tak hanya itu, tingkat trigliserida peserta diet harus di atas 150 dan gula darah puasa di atas 100.

2. Diet Mediterania

-
ilustrasi/pixabay

Diet Mediterania menurut ahli gizi Lauren Slayton, menekankan pada konsumsi makanan yang mengandung omega- 3 tinggi dan lemak sehat, seperti ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran.

Selain dapat menurunkan berat badan, diet ini juga bagus untuk kesehatan usus. Bakteri baik dalam usus akan meningkat sebesar tujuh persen. Tak hanya itu, diet ini juga dapat membantu melindungi tubuh dari stres dan peradangan oksidatif.

Sedangkan untuk perempuan yang telah memasuki masa menopause, diet jenis ini berdampak positif terhadap massa otot dan kesehatan tulang.

Meskipun memiliki pengaruh yang baik untuk kesehatan, ahli gizi asal Amerika Serikat Dr. Liz Weinandy mengatakan bahwa diet ini akan membuat pelaku diet lupa untuk melakukan olahraga. Mereka menganggap dengan menjalani diet Mediterania, sudah cukup membuat tubuhnya sehat.

3. Diet telur

-
ilustrasi/pexels

Diet telur adalah salah satu jenis diet yang banyak dilakukan orang-orang. Peserta diet akan diminta untuk menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan kalori, tapi memperbanyak konsumsi makanan dengan protein tinggi selama 14 hari.

Selain itu, peserta diet juga tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan gula alami. Tujuannya ialah untuk menurunkan berat badan tanpa harus mengorbankan aspek protein yang digunakan untuk membangun otot.

Peserta diet juga tidak mengenal makan secara teratur, baik itu sarapan, makan siang atau makan malam. Selama dua minggu atau 14 hari, peserta hanya boleh makan telur dan air (atau minuman nol kalori).

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X