Pengaruhi Kesehatan Mental, Mom Harus Batasi Penggunaan Gedget Pada Anak

- Senin, 25 Juli 2022 | 09:00 WIB
Ilustrasi anak main gedget. (Freepik)
Ilustrasi anak main gedget. (Freepik)

Gadget adalah salah satu benda yang sangat akrab dengan kita saat ini, gadget atau smartphone membantu mempermudah pekerjaan dan mencari beragam informasi.

Penggunaan gadget saat ini tidak hanya pada orang dewasa, tapi juga pada anak-anak. Bahkan banyak anak-anak yang kecanduan gadget, hal ini bisa mempengaruhi dan menyebabkan gangguan mental jika tidak segera diatasi.

Dilansir Antara, Psikolog Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S. Psi., M.Si, mengatakan anak yang kecanduan gadget bisa tiba-tiba marah ketika sinyal susah, kuota habis, karena merasa seolah tidak terpenuhi kenikmatan dan kenyamannya. Bahkan, ada yang sampai dirawat di rumah sakit jiwa.

Baca juga: Menarik! Ini 5 Tren Skincare 2022, Ada Gadget Buat Skincare?

"Jadi dari berbagai hal inilah sesuatu yang dinikmati dan sudah merasa nyaman dengan keadaan itu, tiba-tiba hilang secara mendadak, memang bisa menimbulkan anak-anak stres. Dia tidak bisa belajar sosial, tidak bisa melihat bagaimana pergaulan," jelas Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.

Pria yang akrab disapa Kak Seto menjelaskan beberapa kondisi yang harus diwaspadai oleh orang tua saat anak kecanduan gadget. Jika anak sudah sulit diatur, mengganggu pola makan, ibadah dan waktu belajar, hal tersebut wajib diwaspadai. Apalagi mood sang anak sulit untuk dikendalikan jika dijauhkan dari gawai.

"Kalau anak sudah mulai nggak teratur. Kalau makan, nggak makan. Kalau ibadah, tidak. Waktunya belajar juga tidak. Terus main gadget. Kadang mengurung diri di kamar. Atau uring-uringan. Marah-marah, nah itu sudah harus waspada. Ada sesuatu yang tidak beres pada jiwa anak," kata Kak Seto.

Jika sudah mengalami hal tersebut, kak Seto menyarankan agar orang tua dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Dengan demikian hubungan persehabatan antara orang tua dan anak pun dapat terjalin sehingga anak tidak hanya fokus pada gedget saja.

"Jadi biasakan menggelar rapat keluarga. Atau ngobras, ngobrol bareng asik misalnya. Jangan sekedar memberikan perintah saja. Tapi mulai dengan sekarang ayah dan bunda mau dengar apa yang menurut kalian kami salah? Gitu," kata Kak Seto.

Dengan dialog, maka akan terjalin persahabatan, akhirnya anak lebih nyaman bahwa ayah sama bunda sekarang sudah berubah. Tidak seperti dulu, karena itu juga tempat pelarian anak. Begitu ibunya marah, ayahnya cuek, ya sudah, anak jadi asyik banget dia dengan gadget.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X