Beredar di masyarakat guyonan soal anak harus dilatih makan sembarangan, dengan tujuan melatih sistem pencernaan anak menjadi lebih kuat. Memang benar?
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Muzal Kadim, SpA(K) meluruskan, memberi makan anak sembarangan justru akan mengganggu kondisi kesehatan anak. Bagi anak usia di bawah tiga tahun, orangtua diwajibkan mengontrol dan mengawasi pola makan anak.
Baca juga: Masyarakat Wajib Waspadai 5 Penyakit Penyerta Ini saat Musim Hujan, Jaga Pola Makan
"Guyon itu tidak benar, kalau makanan anak memang berkembang saat ini. Sementara enzim-enzim anak belum sempurna, usia 3 tahun kan tidak menyerupai dewasa, di bawah itu (usia anak) belum dewasa, apalagi ada zat tertentu yang berbahaya," ujar dr Muzal dalam media briefing, Kamis (19/1/2023).
Sistem pencernaan berfungsi mengubah makanan menjadi sumber nutrisi dan energi untuk tubuh. Setelah memproses makanan menjadi energi dan nutrisi, pencernaan akan memproses hasil akhir menjadi feses untuk dibuang melalui air besar.
Baca juga: Ayo Lebih Sadar! Intip Acuan Pola Makan yang Sehat Bagi Penderita Kanker Payudara
Oleh karenanya, dr Muzal mendorong para orangtua untuk berperan aktif dalam mengontrol pola makan anak-anak. Ia menyarankan anak diberikan makanan yang diolah dari rumah karena lebih menyehatkan.
"Mungkin yang akan diterapkan ya nomor satu itu memang makanan itu lebih penting dari rumah. Memang paling aman paling baik paling sehat ya dibuat di rumah," jelasnya.
