Setelah Pulih, Ini yang akan Terjadi Pada Pasien Corona

- Selasa, 17 Maret 2020 | 10:34 WIB
Ilustrasi pasien penderita virus corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)
Ilustrasi pasien penderita virus corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)

Virus corona masih jadi topik terhangat pembicaraan orang-orang di seluruh dunia. Pasalnya, virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini telah menelan ribuan korban jiwa.

Setiap hari, jumlah korban karena virus corona terus bertambah. Kendati demikian, virus corona bukanlah suatu wabah yang selalu berujung pada kematian.

-
Staf medis membawa pasien corona. (REUTERS/Remo Casilli)

Nyatanya, ada sejumlah orang yang sebelumnya dinyatakan positif corona berhasil sembuh dan keluar dari rumah sakit, usai menjalani perawatan. Hal ini membuktikan bahwa serangan virus corona tak selalu berakhir dengan hilangnya nyawa.

Berbicara tentang pasien yang berhasil sembuh dari virus corona, kira-kira apa yang terjadi pada tubuh pasien corona setelah sembuh dari pandemi ini?

Mantan pasien atau orang yang pernah terinfeksi virus corona, dapat menyimpan patogen di saluran pernapasannya selama 37 hari. Artinya, patogen dari virus corona masih tetap dapat menular selama berminggu-minggu.

-
Staf medis merawat pasien di rumah sakit sambil menggunakan masker untuk mencegah corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo0

Saat menjalani karantina selama 14 hari, meskipun gejala virus corona sudah hilang, namun masih ada kemungkinan bila mantan pasien corona tersebut menularkan virusnya pada orang lain.

Sebuah data yang didapat dari pejabat kesehatan di provinsi Guangdong Tiongkok melaporkan, 14% pasien yang semula dinyatakan sembuh dari virus corona, kemudian dilakukan tes lagi, hasilnya positif corona.

Dilansir dari Reuters, akhir Februari lalu, seorang wanita di Osaka, Jepang kembali dinyatakan positif corona setelah sempat sembuh. Kejadian ini juga terjadi di Korea Selatan.

Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi? Sebenarnya ada sejumlah kemungkinan yang menjadi jawaban dari kondisi ini.

-
Staf medis membawa pasien corona dengan alat khusus. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon0

Pertama, ada kemungkinan bahwa infeksi itu tetap tidak aktif setelah serangan awal virus corona dengan gejala yang minim sebelum menyerang paru-paru.

Sedangkan kemungkinan kedua ialah karena adanya kesalahan dari tahap pengujian yang tidak akurat terhadap pasien. Artinya, pasien dipulangkan dalam keadaan tidak sepenuhnya baik.

Namun, saat virus tersebut berhasil dikalahkan oleh sistem kekebalan tubuh, maka tubuh tau bagaimana cara mengalahkan virus itu kembali.

Tapi, kondisi tersebut tak berlaku bagi pasien yang memiliki sindrom defisiensi imunitas (seperti pengidap HIV).

Dr Owen Tsang Tak-yin, direktur medis dari Pusat Penyakit Menular di Rumah Sakit Princess Margaret di Kwai Chung mengatakan, dari banyaknya pasien corona yang dipulangkan, dua hingga tiga orang tak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X