Badan POM AS Temukan Kandungan Metanol pada Hand Sanitizer, Ini Bahayanya untuk Tubuh!

- Selasa, 30 Juni 2020 | 16:09 WIB
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer. (freepik)
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer. (freepik)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru-baru ini mengungkapkan ada sembilan merek pembersih tangan atau hand sanitizer yang mengandung metanol. FDA memberi peringatan agar masyarakat tidak menggunakan hand sanitizer yang dibuat oleh perusahaan asal Meksiko, Eskbiochem SA de CV.

Sebab metanol merupakan alkohol beracun yang dapat menyebabkan kebutaan jika tertelan dan efek sistemik jika diserap melalui kulit.

"Metanol bukan bahan yang dapat diterima untuk pembersih tangan. Siapa pun yang telah menggunakan produk hand sanitizer yang mengandung metanol harus mencari pengobatan segera karena sangat penting untuk mencegah efek toksik keracunan metanol,” tulis FDA seperti yang dikutip dari Arstechnica, Selasa (30/6/2020).

Metanol merupakan alkohol paling sederhana namun sangat beracun. Alkohol jenis ini dapat menyebabkan bahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap melalui kulit. Metanol juga sering disalahgunakan dalam minuman keras. Padahal, walaupun hanya diminum sedikit, metanol bisa berakibat fatal termasuk kebutaan permanen.

Di dalam tubuh, metanol dimetabolisme menjadi formaldehid dan kemudian menjadi asam format. Hal ini dapat menyebabkan asidosis metabolik yakni penumpukan asam berbahaya dalam tubuh.

-
Ilustrasi hand sanitizer. (freepik/8photo)

Akibat yang bisa terjadi adalah kerusakan organ. Asam format juga dapat menumpuk di saraf optik yang menyebabkan kerusakan parah pada mata hingga kebutaan permanen.

Ada beberapa gejala yang muncul saat seseorang keracunan metanol. Apabila metanol tertelan, maka manifestasinya adalah iritasi gastrointestinal  yang ditandai dengan mual, muntah, dan diare. Bisa juga terjadi depresi sistem saraf pusat yang menyebabkan sakit kepala, pusing, kantuk, mual, dan perasaan mabuk.

Gejala tersebut dapat berkembang menjadi pernapasan cepat, detak jantung melambat, disfungsi ginjal, kehilangan kesadaran, koma, dan kematian. Sedangkan apabila metanol dihirup, maka dampak yang bisa terjadi antara lain pusing, mual, sakit kepala, dan muntah.

Kondisi ini diikuti oleh periode laten tanpa gejala yang jelas sebagai asidosis metabolik berkembang. Kemudian efek sistemik muncul termasuk masalah penglihatan.

Metanol yang terserap melalui kulit etanol dapat menyebabkan efek sistemik dan masalah penglihatan yang sama. Kontak yang terlalu lama dengan kulit dapat menyebabkan defatting atau peluruhan lemak pada kulit dan juga iritasi.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X