6 Bahaya Perut Buncit, Obesitas hingga Berisiko Sebabkan Penyakit Kronis

- Kamis, 8 Oktober 2020 | 12:45 WIB
Ilustrasi perut buncit (Freepik)
Ilustrasi perut buncit (Freepik)

Apa saja bahaya perut buncit? Apakah perut buncit bisa menyebabkan masalah kesehatan hingga penyakit serius lainnya? Jawabannya, ada. Perut buncit bisa menyebabkan komplikasi cukup serius bagi kesehatan.

Perut buncit karena pola hidup yang buruk atau kondisi kadar lemak tubuh berlebihan (kegemukan) memicu datangnya sejumlah penyakit dan sejumlah bahaya lain yang ditimbulkan.

Dirangkum Indozone dari ragam sumber, berikut ini sederet bahaya memiliki perut buncit bagi kesehatan tubuh yang #KAMUHARUSTAU:

1. Obesitas (kegemukan)

-
Ilustrasi perut buncit (Unsplash/@theeastlondonphotographer)

Tumpukan lemak berlebihan di bagian perut sangat cepat memicu obesitas atau kegemukan karena angka indeks massa tubuh semakin tinggi.

Untuk mengetahui apakah perut buncit sudah mengarah pada obesitas, bisa dengan mengukur lingkar pinggang menggunakan meteran yang dilingkarkan ke perut.

Perhitungannya, seorang pria dewasa disebut obesitas apabila memiliki lingkar pinggang lebih dari 102 cm. Sedangkan wanita dewasa dikatakan obesitas ketika lingkar pinggangnya di atas 89 cm.

2. Tekanan darah tinggi

-
Ilustrasi efek tekanan darah tinggi (Pexels/Andrea Piacquadio)

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu bahaya perut buncit yang harus diwaspadai dari sekarang. Meningkatnya tekanan darah dalam tubuh seringkali disebabkan oleh tumpukan lemak yang tersimpan di dekat organ-organ tubuh penting pada perut.

Alhasil, sel-sel lemak di perut tersebut banyak memproduksi suatu jenis protein yang berpotensi menyumbat pembuluh darah. Inilah yang kemudian memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Selain itu, orang dengan perut buncit biasanya memiliki kadar kolesterol jahat (LDL/Low-density lipoprotein) yang cukup tinggi.

3. Demensia atau pikun

-
Ilustrasi demensia atau pikun (Pexels/Craig Adderley)

Demensia bukanlah penyakit spesifik, melainkan kondisi di mana seseorang mengalami penurunan daya kognitif otak, termasuk kemampuan mengingat dan berpikir menjadi lemah.

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa orang yang memiliki perut buncit cenderung berisiko mengalami demensia alias pikun, dibandingkan mereka yang berperut rata.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan studi dari Department of Cardiology Oita Red Cross Hospital di Jepang menyatakan bahwa, ada perubahan abnormal pada volume hippocampus dan resistensi insulin pada orang yang memiliki kadar lemak perut tinggi dan menderita diabetes.

Melansir WebMD, seorang asisten profesor bidang neurologi dari Boston University School of Medicine, Sudha Seshadri, mengatakan bahwa semakin banyak lemak menumpuk di perut, maka volume otak akan semakin kecil.

4. Penyakit jantung dan stroke

-
Ilustrasi serangan jantung (cardiovascularnews.com)

Senyawa sitokin dari lemak perut berpengaruh besar meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta penyakit lain yang berkaitan dengan peradangan.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X