Tidak setiap saat tubuh berada dalam kondisi yang sehat dan bugar. Ada kalanya paparan bakteri, kuman, dan virus dapat menginfeksi tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya penyakit. Terlebih jika sistem daya tahan tubuh sedang menurun.
Berbicara tentang infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus, pada dasarnya virus bersifat self limiting disease. Virus bisa mati dengan sendirinya, karena ada sistem daya tahan tubuh yang melawannya. Dijelaskan oleh ahli virologi drh. Moh. Indro Cahyono, dalam kondisi secara umum, paparan virus akan menyebar ke seluruh tubuh.
"Kalau cocok, virus akan menempel di saluran pernapasan, di esofagus, usus bagian belakang, hati, di mana-mana dan kemudian akan masuk ke sel. Tubuh lalu akan mengenali virus dalam waktu 7 hari dan setelah itu muncul antibodi," ujar drh. Indro kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (31/3/2020).
Lanjutnya, pembentukan antibodi oleh sistem kekebalan tubuh akan melawan virus. Antibodi yang keluar dalam waktu 7 hari akan bertambah banyak produksinya sampai hari ke-14. Antibodi dalam jumlah maksimal dapat membunuh virus hingga tidak ada lagi di tubuh. Ini juga yang menjadikan alasan masa inkubasi virus secara umum adalah 14 hari.
Terbentuknya antibodi dapat mencegah seseorang terkena penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Namun, memang tetap ada peluang orang tersebut terkena paparan virus kembali, karena virus ada di mana-mana. Akan tetapi, saat virus kembali menginfeksi tubuh, tidak lagi membutuhkan waktu 14 hari untuk membunuhnya.
"Kalau sudah pernah kena virus, datanya ada di sel memori sistem pertahanan tubuh. Pada saat ada infeksi terulang, antibodi keluar bukan 7 hari, tapi dalam waktu 24 jam. Jadi hari ini kena (virus), besok tubuh sudah kebal. Tapi dengan catatan, sistem imun tubuh terjaga, sehingga bisa mengeluarkan antibodi," tandas drh. Indro.
