Indonesia Masih Negatif Covid-19, Kemenkes Lebih Khawatirkan Flu Babi

- Rabu, 19 Februari 2020 | 18:39 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. (REUTERS/CDC)
Ilustrasi virus Covid-19. (REUTERS/CDC)

Tingkat kewaspadaan terkait penyebaran virus corona atau Covid-19 di banyak negara masih terbilang cukup tinggi, termasuk Indonesia.

Walaupun hingga saat ini virus tersebut belum ditemukan di Tanah Air, pemerintah terus mengingatkan agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi virus.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga terus melakukan pemeriksaan spesimen melalui Balitbangkes untuk mendeteksi virus Covid-19. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Achmad Yurianto, hingga kemarin, Selasa (18/2/2020), sudah ada 112 kasus spesimen yang diperiksa.

"Spesimen itu berasal dari 41 rumah sakit di 21 provinsi, jumlahnya (provinsi) makin naik. Tapi dari 112 spesimen yang diperiksa, 110 hasilnya negatif dan 2 lagi masih dalam pemeriksaan. Berbasis data, belum ada kasus konfirmasi positif virus Covid-19 berdasarkan pemeriksaan di seluruh wilayah," ujar Yurianto dalam temu media, Rabu (19/2/2020), di Kemayoran, Jakarta Pusat.

-
Ilustrasi (Unsplash.com/CDC)

Dalam paparannya, Yurianto merincikan asal dari spesimen. Ada DKI Jakarta 29 spesimen, Bali 16 spesimen, Jawa Barat 8 spesimen, Banten 5 spesimen, Sulawesi Utara 6 spesimen, Sulawesi Selatan 2 spesimen.

Kemudian Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau masing-masing 10 spesimen, Jogja dan Kalimantan Timur 3 spesimen, serta Jambi, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung masing-masing 1 spesimen.

Dari semua spesimen yang diperiksa, sebagian besar merupakan virus corona H1N1 yang dikenal menyebabkan flu babi. Dikatakan oleh Yurianto, virus ini terbilang lazim di dalam influenza. Meski begitu, ada fokus utama dari Kemenkes terkait hal ini.

"Ini sebenarnya virus H1N1 jadi perhatian kami, takutnya jangan-jangan ada mutasi lagi. Sebab kalau ada mutasi bisa menimbulkan keluhan yang lebih berat. Laboratorium kami merangkap Litbang jadi ada kepentingan penelitian," ujar Yuri.

-
Ilustrasi (Unsplash.com/CDC)

Ditambahkan oleh Yurianto, penelitian terhadap virus H1N1 diperlukan karena virus tersebut berasal dari Indonesia. Apabila virus tersebut melakukan mutasi maka bisa menyebabkan dampak kesehatan.

"Kami takutkan ada mutasi karena ini (virus) asli Indonesia. Kalau dia (virus) macam-macam nanti akan banyak yang kena," pungkas Yurianto.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X