Omicron Makin Ganas, CDC Rekomendasikan Vaksin Dosis Keempat, Untuk Siapa?

- Senin, 7 Februari 2022 | 18:40 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Pixabay/hxyume)
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Pixabay/hxyume)

Pandemi COVID-19 varian Omicron makin mengganas. Infeksi mutasi virus ini terus menyebabkan lonjakan kasus di berbagai daerah.

Hingga Senin (7/2/2022), GISAID mencatat perkembangan kasus Cd-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia telah mencapai 3.780 kasus. 

Jumlah ini memiliki selisih delapan kasus dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan secara mingguan, kasus Omicron di Indonesia tumbuh 107,92 persen.

Dengan jumlah tersebut, menempatkan posisi Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Namun negara dengan kasus Omicron tertinggi di Asia Tenggara masih ditempati Thailand sebanyak 1.976 kasus.

Baca juga: Omicron Makin Menggila, IDI: Nakes RI Terancam
 
Di tengah kabar lonjakan kasus Omicron, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarakan tambahan dosis vaksin. Mengutip dari Medical Daily, CDC menilai tiga dosis vaksin tidak cukup untuk melawan keganasan Omicron.

Akan tetapi, dosis tambahan atau dosis keempat tersebut hanya berlaku untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah. CDC merekomendasikan kalangan tersebut untuk mendapat vaksin dosis keempat demi perlindungan optimal terhadap COVID-19.

Rekomendasi CDC ini muncul di tengah laporan tentang beberapa apotek di Amerika yang menolak orang yang meminta dosis lain meskipun sudah mendapatkan booster vaksin.

Badan kesehatan masyarakat itu kemudian merevisi pedomannya karena ada kebingungan tentang rekomendasi untuk kelompok immunocompromised atau defisiensi imun. 

Padahal sebelumnya, CDC juga telah mengeluarkan panduan yang merekomendasikan dosis keempat pada Oktober lalu.

Dengan panduan yang diperbarui, CDC menyatakan orang dengan sistem kekebalan lemah harus menunggu dalam waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan dosis booster tambahan di tengah pandemi COVID-19. 

Adapun bagi penerima vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna, waktu tunggu untuk dosis keempat telah diturunkan menjadi tiga bulan dari semula lima bulan. Aturan Ini diambil berdasarkan data tentang kemanjuran vaksin dalam berbagai penelitian.

Kemudian untuk dosis 1, 2, dan Booster Sementara, bagi mereka yang divaksinasi dengan vaksin Johnson dan Johnson, bisa mendapatkan suntikan booster pertama setidaknya 28 hari setelah suntikan pertama dan harus menunggu setidaknya dua bulan sebelum mendapatkan booster kedua. 

Lebih lanjut, para ahli sangat menyarankan booster vaksin ini. Terutama pada orang dengan gangguan kekebalan karena mereka berisiko lebih tinggi terinfeksi bahkan ketika telah divaksinasi lengkap. 

Orang-orang seperti ini juga cenderung menderita komplikasi COVID-19 yang parah dan berpotensi menyimpan mutasi dengan strain yang lebih ganas.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X