KB Suntik 2 Bulanan Bisa Jadi Pilihan di Masa Pandemi

- Rabu, 28 April 2021 | 22:25 WIB
Ilustrasi suntik. (Pexels/CDC)
Ilustrasi suntik. (Pexels/CDC)

Program keluarga berencana bisa dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang beragam. Salah satunya adalah dengan KB suntik yang cukup populer.

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa 29 persen perempuan menikah yang berumur 15 hingga 49 tahun di Indonesia menggunakan KB suntik. Pada periode Januari hingga Maret 2021 saja, menurut laporan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada 202.000 wanita usia subur yang melakukan suntik KB melalui Praktik Mandiri Bidan.

Dokter Spesialis Spesialis Obstetri & Ginekologi, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, FFAG mengatakan KB suntik dipilih sebagai alternatif kontrasepsi karena faktor efektivitasnya yang tinggi.

"Serta kenyamanannya karena akseptor hanya perlu datang secara bulanan, ditambah dengan harga layanan KB suntik yang relatif terjangkau," kata dr. Dinda dalam webinar Andalan Gestin F2 baru-baru ini.

Di masa pandemi ini, KB suntik dua bulanan bisa menjadi pilihan para wanita. Brand Manager Andalan Kontrasepsi, Apt. Roni Syamson menjelaskan suntik KB dua bulanan ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate 65 mg/mL dan Estradiol Cypionate 7,5 mg/mL.

"Ini efektif mencegah kehamilan dengan mekanisme kerja menghambat sekresi gonadotropin sehingga mencegah pematangan folikel dan ovulasi, dan juga penebalan mucus pada mulut rahim, tipis endometrium sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya implantasi," kata Roni.

BACA JUGA: Peneliti Menemukan Metode Baru Efektif untuk Perbaiki Tulang dan Kulit Selama Operasi!

Ia melanjutkan, studi tentang KB suntik dua bulanan ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap hasil pemeriksaan rekam medis, baik terhadap tekanan darah, denyut nadi, respiratory rate, dan gula darah.

"Suntik KB dua bulanan jauh lebih praktis dan ekonomis karena hanya perlu dilakukan dua bulan sekali. Jumlah jadwal kunjungan suntik jad lebih sedikit, cocok sekali untuk kondisi Indonesia yang masih dilanda pandemi Covid-19," pungkas Roni.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X