Kasus Harian COVID-19 Mulai Turun, Kapan Pandemi Berakhir dan Indonesia Masuk Fase Endemi?

- Minggu, 20 Maret 2022 | 11:50 WIB
Ilustrasi mobilitas penduduk di masa pandemi (Unsplash/Oleh_Slobodeniuk)
Ilustrasi mobilitas penduduk di masa pandemi (Unsplash/Oleh_Slobodeniuk)

Kasus harian infeksi COVID-19 di Indonesia beberapa hari terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan saat ini kasus harian berada di bawah angka 10.000 kasus, dengan catatan terendah pada hari Sabtu (19/3/2022),yaitu mencapai 7.951 kasus.

Dengan kondisi yang mulai membaik ini sebagian pihak berharap Indonesia bisa segera masuk ke fase endemi. Apalagi RI sudah berhasil melewati puncak gelombang Omicron 2022 dengan cukup baik.

Baca juga: Indonesia Bakal Masuk Fase Endemi, Asal Beberapa Indikator Ini Terpenuhi

Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pandemi masih jauh dari selesai. Memang WHO sempat menyatakan status darurat akibat COVID-19 bisa saja berakhir pada 2022, itupun jika beberapa syarat terpenuhi.

“Fase bahaya akibat COVID-19 bisa selesai pada pertengahan 2022 karena dua hal. Pertama, tingkat vaksinasi di beberapa negara sudah sangat tinggi. Kedua, keparahan gejala COVID-19 yang dibawa varian Omicron tidak seberat varian-varian sebelumnya,” kata Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti yang dikutip Indozone dari Business Insider, Minggu (20/3/2022). 

Akan tetapi, WHO pun tidak yakin pandemi COVID-19 bisa berakhir sepenuhnya. Tedros berkata, pandemi akan terus terjadi selama 83% penduduk di Benua Afrika belum mendapat vaksin bahkan satu dosis pun. 

"Tapi (pandemi COVID-19) tidak (berakhir sepenuhnya), tidak ketika 70 ribu orang dalam seminggu meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati," sambungnya.

Sementara itu, terpisah, Direktur Darurat WHO, Michael Ryan mengatakan 2022 akan menjadi titik balik pandemi yang bisa berubah statusnya menjadi endemi. Menurut KBBI, endemi berarti penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.

"Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita sehingga tak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya. Itulah akhir dari pandemi,” kata Ryan beberapa waktu lalu. 

Adapun di Indonesia sendiri, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban memprediksi kemungkinan butuh sampai sekitar tiga bulan untuk Indonesia masuk fase endemi. Hal ini mengacu pada faktor jumlah kasus, penyebaran varian Omicron, serta cakupan vaksinasi COVID-19.

"Sabar sedikit. Mungkin pas bulan puasa, kita harapkan atau paling tidak paling lambat tiga bulan dari sekarang. Jadi kita benar-benar berharap sebulan dari sekarang kita mulai masuk endemi," beber Prof Zubairi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberi catatan masuk fase endemi bukan berarti COVID-19 sudah hilang. Fase endemi berarti penyakit sudah terkendali, perawatannya bisa dihadapi, dan masyarakat sadar terhadap risiko kesehatan masing-masing.

“Masyarakat diimbau tetap harus menjalani protokol kesehatan secara ketat. Sebab di negara-negara yang sudah mewacanakan transisi pandemi COVID-19 menuju endemi, penggunaan masker di tempat umum tetap diwajibkan,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Menkes Budi, status endemi bisa diajukan apabila angka production rate atau angka reproduksi COVID-19 setidaknya sudah berada di bawah 1 selama enam bulan berturut-turut. Diikuti juga dengan cakupan vaksinasi COVID-19 lengkap yang sudah mencapai target sasaran.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X