Apakah Anak dengan Penyakit Komorbid Boleh Belajar Tatap Muka di Sekolah? Ini Kata Dokter

- Senin, 7 Juni 2021 | 08:29 WIB
Ilustrasi sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di sekolah. (ANTARA FOTO/Akbar Tado)
Ilustrasi sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di sekolah. (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Banyak orangtua siswa yang masih merasa khawatir dengan dibukanya kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, bila anak mereka memiliki kondisi kesehatan tertentu atau penyakit komorbid.

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur dr Tuty Mariana, SpA, mengatakan keputusan membolehkan anak kembali ke sekolah bergantung pada situasi penularan Covid-19 di lingkungan terkait. Kemudian, kesiapan sekolah dalam memberikan perlindungan, dan kesehatan anak itu sendiri juga harus diperhatikan.

"Bila ada masalah kesehatan yang membuat anak lebih rentan terhadap penularan Covid-19 di sekolah, orangtua sebaiknya memilih pembelajaran jarak jauh dulu," kata dr Tuty dikutip Antara, Senin (7/6/2021).

Menurut dr Tuty, penyakit penyerta pada umumnya tidak ada atau belum muncul pada anak usia sekolah. Komorbid lebih banyak didapati pada orang dewasa, termasuk orangtua siswa.

Baca Juga: AS Laksana Dihujat Usai Mengirim Cerpen Muridnya dengan Namanya ke Jawa Pos, Dicap Arogan

Itu sebabnya, sambung dia, keputusan membuka kembali sekolah di tengah pandemi membutuhkan peran serta semua pemangku kepentingan.

"Orangtua dan masyarakat umum wajib terus mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan pada anak-anak siswa sekolah. Sebab, anak pun bisa terinfeksi virus di rumah atau di jalan saat perjalanan pergi atau pulang sekolah," tegas dr Tuty.

Sementara guru dan staf sekolah yang memiliki penyakit komorbid, ada baiknya memastikan bahwa penyakit tersebut dalam kondisi terkendali sebelum menjalani kegiatan di sekolah.

"Orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dan masyarakat yang memiliki penyakit komorbid lebih berisiko sakit parah dan meninggal ketika terinfeksi virus corona. Maka dari itu, aturan pembukaan kembali sekolah mesti mengacu pada data tersebut," kata dr. Tuty

Sebab, panduan dari pemerintah menyatakan guru dan staf bisa kembali ke sekolah asalkan sehat. Adapun bila ada penyakit komorbid, mesti dipastikan bahwa penyakit itu dalam kondisi terkendali.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X