Dua penelitian baru telah memberikan harapan bahwa orang yang terinfeksi Sars-2 atau divaksinasi Covid-19 dapat memiliki kekebalan seumur hidup terhadap penyakit tersebut.
Namun tidak dapat menjamin perlindungan dari infeksi ulang tetapi menawarkan harapan bahwa tubuh manusia dapat mengembangkan antibodi yang dapat melawan Covid-19 dalam waktu lama.
Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa kekebalan terhadap Sars-2 atau Covid-19 setidaknya bertahan selama satu tahun. Mereka memperkirakan kekebalan terhadap Covid-19 bisa bertahan selama beberapa dekade setidaknya pada beberapa orang.
Peneliti menemukan bahwa sumsum tulang dapat terlibat dalam produksi antibodi untuk melawan Sars-2. Dalam kedua studi tersebut, para peneliti mencari sel-sel kekebalan yang ada di sumsum tulang.
Sel-sel ini hidup di sumsum tulang dan menghasilkan antibodi kapan pun diperlukan. Peneliti menemukan bahwa antibodi mulai menurun dalam darah beberapa bulan setelah sembuh dari Covid-19.
Para ilmuwan menemukan bahwa sistem kekebalan mempertahankan sebagian dari Sars-2 dan sel kekebalan terus berkembang dan dilatih untuk melawan infeksi virus corona seiring berjalannya waktu.
Ini juga menawarkan harapan bahwa keterlibatan sumsum tulang dalam memproduksi antibodi dapat membuat tubuh mampu melawan berbagai varian Sars-2.
Dikutip dari India Today, peneliti menempatkan penyintas Covid-19 lebih baik untuk melawan infeksi Sars-2 di masa depan dibandingkan dengan mereka yang mengembangkan kekebalan hanya melalui vaksinasi.
Respon imunitas terbaik diharapkan pada mereka yang terinfeksi secara alami dan kemudian divaksinasi.
