Sedikitnya terdapat tujuh orang meninggal akibat Kolera di Port-au-Prince, Haiti yang dilaporkan pada Minggu (2/10/2022).
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, jumlah kematian sekitar 7 hingga 8 orang," Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Laure Adrien saat konferensi pers yang dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Wabah Kolera Menyebar di Suriah, 29 Orang Meninggal Dunia
Saat ini Haiti dilumpuhkan oleh blokade geng yang telah memicu kekurangan bahan bakar dan air bersih. Sejak bulan lalu, geng-geng memblokir pelabuhan bahan bakar utama negara itu.
Sejak bulan lalu, geng-geng memblokir pelabuhan bahan bakar utama di Haiti sebagai protes atas pengumuman kenaikan harga bahan bakar.
Baca Juga: Awas Penyakit Anak di Musim Hujan, Mulai dari Tipus hingga Kolera dan Disertai COVID-19
Perusahaan Pembotolan Karibia, pemasok utama air kemasan, mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka tidak dapat lagi terus memproduksi dan mendistribusikan air karena kehabisan bahan bakar diesel, yang sangat penting untuk rantai pasokannya.
Sementara, seperti yang diketahui bahwa Kolera menyebabkan diare yang tidak terkontrol.
Penyakit ini biasanya menyebar melalui air yang terkontaminasi dengan kotoran orang sakit, artinya bahwa air minum yang bersih sangat penting untuk mencegah penyebarannya.
Penulis: Annita Rahmawati Dewi
Artikel Menarik Lainnya:
- Vaksin Kolera yang Dibuat Dari Beras telah Lulus Uji Coba Manusia pada Tahap 1
- Kolera Babi Penyakit Menular yang Tak Bisa Diobati
- Virus Kolera Babi Menular ke Manusia? Ini Penjelasan Kemenkes
