Memasuki bulan suci Ramadan, para umat muslim di wajibkan berpuasa selama 30 hari. Banyak penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), mengeluh kesulitan menjalankan ibadah puasa.
Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital BSD, dr Dedy Sudrajat menjelaskan, GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam). Kondisi ini biasanya ditandai nyeri pada ulu hati.
Baca juga: 8 Buah untuk Asam Lambung yang Baik bagi Penderita GERD, Aman!
"Gangguan kesehatan ini tentu akan mengganggu bagi orang yang akan menjalankan ibadah puasa, karena berkaitan dengan sistem cerna dan pengaturan jadwal makan yang berubah," jelas dr Dedy dalam keterangannya kepada Indozone, Minggu (26/3/2023).
Bahaya langsung tidur usai sahur
Lebih lanjut dr Dedy menjelaskan, salah satu cara agar GERD tidak kambuh ketika berpuasa yakni dengan tidak langsung tidur usai makan sahur. Kondisi ini bisa mengakibatkan asam lambung naik.
"Setelah makan sebaiknya tidak langsung tidur, hal ini akan membuat tekanan dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung bisa naik ke kerongkongan," jelasnya.
Lantas, bagaimana jika penderita GERD ngantuk berat usai makan sahur?
Perilaku tidur setelah makan, bisa menyebabkan asam lambung tersebut naik ke kerongkongan, hingga akhirnya membuat kondisi tidak nyaman berpuasa selama seharian.
Baca juga: Asam Lambung Naik saat Tidur? Inilah Posisi Tidur yang Disarankan Pakar!
Jika memang tidak kuat menahan ngantuk dan terpaksa ingin tidur, maka sebaiknya dilakukan 1 sampai 2 jam setelah makan sahur.
Posisi yang disarankan saat tidur pun tidak sesuka hati. Tidak boleh posisi telentang dengan posisi bantal yang tidak tinggi.
"Posisi tidur sebaiknya dalam posisi setengah duduk, sehingga mengurangi kemungkinan refluks asam lambung," pungkas dr Dedy.
Artikel Menarik Lainnya:
