Lebih banyak orang Amerika mendapat suntikan flu tahun ini, tampaknya mengindahkan nasihat pejabat kesehatan yang takut akan flu dan pandemi virus corona, kata pejabat kesehatan masyarakat, Rabu, dilansir dari News 18.
Namun tingkat vaksinasi flu untuk anak-anak kulit hitam turun, memicu kekhawatiran bahwa orang kulit hitam Amerika mungkin berpaling dari suntikan.
Dr. Ram Koppaka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tampaknya memperhatikan hal ini, ia pun meposting data vaksinasi flu baru.
Sejauh ini hanya ada sedikit flu yang terjadi, kata pejabat CDC. Tetapi dorongan untuk vaksinasi dianggap sangat penting tahun ini.
Produsen vaksin flu memproduksi rekor 194 juta hingga 198 juta dosis untuk musim tahunan, lompatan besar dari 175 juta untuk musim flu lalu.
Sebuah survei yang dilakukan pada awal November menemukan bahwa 49% orang dewasa AS telah divaksinasi, naik dari 44% yang mendapat suntikan flu pada titik yang sama pada 2019, kata CDC. Tapi survei yang sama menunjukkan lebih dari sepertiga orang dewasa tidak berniat untuk mendapatkan vaksinasi flu musim ini.
Laporan CDC keluar pada hari yang sama dengan survei dari The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research yang menunjukkan bahwa hanya sekitar setengah dari orang dewasa AS yang mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin virus corona.
Ditemukan bahwa orang kulit putih dua kali lebih mungkin dibandingkan orang kulit hitam untuk mendapatkan vaksin.
Survei CDC yang berbeda menemukan bahwa 48% anak-anak AS telah divaksinasi flu pada akhir November sama dengan tahun lalu. Tingkat vaksinasi pada anak kulit putih dan hispanik tidak banyak berubah. Tapi tidak pada anak-anak kulit hitam, menjadi 33% dari sekitar 44% pada November sebelumnya.
Koppaka, tidak tahu pasti apa yang menjadi penyebabnya. Tapi perlu digarisbawahi bahwa pejabat kesehatan untuk bekerja tidak melihat warna kulit.
