Menderita Penyakit Peyronie Menjadi Masalah Besar saat Berhubungan Seks

- Minggu, 25 Oktober 2020 | 10:36 WIB
Ilustrasi penis (Unsplash/Dainis Graveris)
Ilustrasi penis (Unsplash/Dainis Graveris)

Penyakit peyronie bisa mempengaruhi Mr P, kondisi ini bisa terjadi saat berhubungan seksual, aktivitas atletik, atau akibat kecelakaan.

Dilansir dari Express, The Mayo Clinic menjelaskan bahwa setiap sisi penis berisi tabung 'seperti spons'. Tabung ini dikenal sebagai corpus cavernosum, dan mengandung banyak pembuluh darah kecil.

"Setiap korpus kavernosum terbungkus dalam selubung jaringan elastis yang disebut tunica albuginea," jelas Mayo Clinic, dilansir dari Express.

Selama gairah, aliran darah ke penis meningkat dan selubung elastis meregang selama ereksi.

Tapi jika seseorang mengalami penyakit Peyronie, penis yang terluka tidak meregang seperti biasanya.

Jaringan parut dapat memaksa Mr P untuk berdiri pada sudut yang sangat bengkok, atau menjadi rusak. Kelengkungan penis yang ekstrim ini mungkin mengarah ke atas, ke bawah atau ke satu sisi.

Jaringan parut yang terdapat pada penyakit Peyronie dapat dirasakan di bawah kulit penis sebagai benjolan datar atau pita jaringan keras.

Karena penyakit Peyronie, penis mungkin menjadi lebih pendek, atau kelainan bentuk penis lainnya dapat muncul. Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah dalam mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Meski demikian kamu tidak perlu khawatir jika menderita penyakit tersebut, kamu hanya perlu berkonsultasi dengan dokter. Karena jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengakibatkan ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X