Benarkah Dry Cleaning Dapat Menghilangkan Virus Corona pada Baju?

- Senin, 19 Oktober 2020 | 10:08 WIB
Ilustrasi dry cleaning. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi dry cleaning. (Pexels/Pixabay)

Selama pandemi virus corona, banyak cara yang dibagikan oleh para ahli untuk mencuci tangan hingga mencuci pakaian. Lalu bagaimana dengan dry cleaning?

Sebenarnya proses dry cleaning bukanlah proses laundry tanpa membuat basah. Hanya saja yang digunakan bukan air, melainkan pelarut kimia, yang paling umum adalah perkloroetilen.

Setelah itu, pakaian disetrika atau diperas. Ternyata suhu tinggi yang digunakan selama proses inilah yang disebut mampu membunuh virus, bukan karena pelarut kimianya.

"Tingkat panas tinggi yang digunakan untuk pengepresan dan penyetrikaan selama proses dry cleaning cukup bisa diandalkan. Virus benci panas," kata Peter Chin-Hong, seorang dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di University of California, San Fransisco, dikutip dari Huffpost, Senin (19/10/2020).

Lalu, apakah dry cleaning lebih baik untuk mengatasi virus corona daripada mencuci pakaian di rumah seperti biasanya?

Berdasarkan penelitian terkini tentang kain dan Covid-19, tidak ada indikasi bahwa satu metode lebih baik dari yang lain, selama cucian mencapai suhu yang cukup tinggi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, virus flu terbunuh oleh panas di atas 167 Fahrenheit. Studi tentang virus corona merekomendasikan seseorang mencuci pakaian setidaknya 20 menit dengan suhu di atas 140 derajat.

"Siklus pencucian normal, dikombinasikan dengan penggunaan deterjen pembersih yang kuat, cukup untuk pembersihan sehari-hari di rumah tangga yang sehat dan juga sangat efektif untuk membunuh virus pernapasan yang menyebabkan pilek, flu, dan Covid-19," pungkas ahli mikrobiologi Kelly Reynolds.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X