Studi: Konsumsi Daging Olahan Bisa Tingkatkan Risiko Demensia!

- Minggu, 28 Maret 2021 | 15:55 WIB
Ilustrasi makanan olahan. (photo/Dok. Ani News)
Ilustrasi makanan olahan. (photo/Dok. Ani News)

Temuan studi baru menunjukkan bahwa asupan daging olahan, seperti bacon dapat secara dramatis meningkatkan risiko terkena demensia. Ditemukan bahwa makan satu rasher bacon sehari bisa meningkatkan peluang terkena penyakit sebesar 44 persen. Temuan studi dengan judul 'Konsumsi daging dan risiko insiden demensia: studi kohort terhadap 49.388 orang Biobank Inggris', diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. 

Ilmuwan dari Grup Epidemiologi Nutrisi Universitas Leeds pakai data dari 500.000 orang, menemukan bahwa mengonsumsi 25g porsi daging olahan sehari, setara dengan satu rasher daging asap, dikaitkan akan peningkatan risiko 44 persen terkena penyakit. Tetapi, pecinta daging tidak perlu putus asa, karena temuan mereka juga menunjukkan bahwa makan beberapa daging merah yang tidak diolah, seperti sapi, babi, atau daging sapi muda, bisa menjadi pelindung karena orang yang mengonsumsi 50g sehari mempunyai kemungkinan 19 persen lebih kecil untuk kembangkan demensia. 

Peneliti sendiri sedang mengeksplorasi hubungan potensial antara konsumsi daging dan perkembangan demensia, satu kondisi kesehatan yang pengaruhi 5 persen hingga 8 persen dari usia 60-an di seluruh dunia. Peneliti utama studi ini yaitu Huifeng Zhuang memberikan komentarnya.

"Di seluruh dunia, prevalensi demensia meningkat dan pola makan sebagai faktor yang dapat dimodifikasi dapat berperan. Penelitian kami menambah pertumbuhan tubuh. bukti yang menghubungkan konsumsi daging olahan , dengan peningkatan risiko berbagai penyakit tidak menular. " ungkapnya.

Penelitian ini diawasi Profesor Janet Cade dan Laura Hardie. Tim itu mempelajari data yang disedaiakan UK Biobank, database berisikan informasi genetik dan kesehatan mendalam dari setengah juta peserta Inggris berusia 40 hingga 69 tahun, untuk selidik hubungan antara konsumsi berbagai jenis daging dan risiko pengembangan demensia. 

Data itu mencakup seberapa sering peserta mengonsumsi berbagai jenis daging, dengan enam pilihan dari tidak pernah menjadi satu kali atau lebih setiap hari, dikumpulkan pada 2006-2010 oleh UK Biobank. Di antara peserta, 2.896 kasus demensia muncul selama rata-rata 8 tahun masa tindak lanjut. 

Orang-orang ini umumnya lebih tua, lebih miskin secara ekonomi, kurang berpendidikan, lebih cenderung meroko, kurang aktif secara fisik, lebih mungkin memiliki riwayat stroke dan riwayat demensia keluarga, dan lebih cenderung menjadi pembawa gen yang sangat terkait dengan demensia. Lebih banyak pria dibanding wanita yang didiagnosis dengan demensia dalam populasi penelitian.

"Konfirmasi lebih lanjut diperlukan, tetapi pengaruhnya terkait dengan pedoman makan sehat saat ini yang menyarankan asupan rendah daging merah yang tidak diolah dapat bermanfaat bagi kesehatan." ungkap Zhang.

 "Apa pun yang dapat kita lakukan untuk mengeksplorasi faktor risiko potensial untuk demensia dapat membantu kita mengurangi tingkat kondisi yang melemahkan ini. Analisis ini adalah langkah pertama untuk memahami apakah apa yang kita makan dapat memengaruhi risiko itu." jelas Profesor Cade.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X