Belum lama ini sebuah tweet dari Negeri Jiran menjadi perhatian banyak orang di media sosial, termasuk pula netizen Indonesia. Tweet dari akun @HausofHiltonme luruskan pemikiran publik yang keliru terkait menentukan jika bayi lahir sebagai laki-laki atau perempuan.
Yes.
— Dr. Nimelesh (@HausofHilton) June 30, 2020
Ada juga wanita yang dipersalahkan atas anak dengan jantina tertentu.
Orang yang salahkan wanita biasanya tidak berilmu.
Kerana bukan wanita yang menentukan jantina bayi. ???? pic.twitter.com/NoYtv5PJ1s
"Ya, ada juga wanita yang dipersalahkan atas anak dengan jantina tertentu. Orang yang salahkan wanita biasanya tidak berilmu. Karena bukan wanita yang menentukan jantina bayi," ungkap pemilik akun dalam bahasa Melayu, yang merupakan seorang dokter muda.
Namun ada hal menarik lainnya ketimbang penjelasan tersebut, yakni penggunaan kata 'jantina' dalam tweet tersebut.
Akun @kramput yang penasaran dengan kata tersebut, mencari tahu dan hasilnya sangat memuaskan. Kata jantina yang digunakan dalam tweet tersebut merupakan kata singkatan yang merujuk pada dua jenis kelamin yakni jantan dan betina.
Kata ini tak hanya ada di bahasa Melayu saja, tapi juga ada di Bahasa Indonesia, setelah dilakukan pencarian di situs KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Jenis kelamin ternyata dapat disingkat jadi jantina. Bagus nih singkat.https://t.co/jd9wEfmByz https://t.co/RXFT1masyB
— kramput (@kramput) July 1, 2020
Tapi di Indonesia kata ini jarang digunakan, sedangkan di Malaysia sudah biasa menyebutkan kata tersebut.